SOLOPOS.COM - Dandim 0714 Salatiga, Letkol Ade P Siregar. (Solopos.com-Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Pernyataan politikus PDIP yang juga Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon, yang menyebut TNI seperti gerombolan mematik emosi seluruh prajurit TNI di Tanah Air, tak terkecuali di Salatiga, Jawa Tengah (Jateng). Dandim 0714 Salatiga, Letkol Ade P. Siregar, mengaku emosi membaca pemberitaan di media terkait pernyataan politikus PDIP tersebut.

“Saya juga panas [emosi]. Kita baca, kita panas [mendengar] itu,” tegas Dandim 0714 Salatiga dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Selasa (13/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dandim 0714 Salatiga menilai apa yang disampaikan Effendi Simbolon dalam rapat Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022) itu sangat tidak patut. Orang nomor satu di jajaran Kodim 0714 Salatiga itu pun mengaku sebagai sorang prajurit yang digembleng untuk membela NKRI, atasan, kesatuan, dan harga diri, patut marah.

Berdasarkan Kamus Buku Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ‘gerombolan’ memang bisa diartikan negatif. Gerombolan mengacu pada atau miliki arti kelompok, kawanan, maupun kawanan pengacau atau perusuh.

Hal inilah yang membuat Dandim Salatiga merasa geram. Meski demikian, sebagai prajurit TNI yang berjiwa kesatria, Ade mengaku bisa mengendalikan diri. Ia juga meminta seluruh prajurit TNI untuk menahan diri terhadap pernyataan Effendi Simbolon tersebut.

Baca juga: Anak Dudung Ditolak Masuk Akmil Picu Ketidakharmonisan Panglima TNI-KSAD

“Karena kita lebih berpendidikan. Kita tahu mana porsi kita, karena kita masih punya pimpinan. Dan kita tidak ingin langkah yang kita ambil melangkahi apa yang disampaikan pimpinan,” tegas Letkol Ade P. Siregar.

Harga Diri

Ade secara terang-terangan mengaku merasa tidak terima dengan perkataan Effendi Simbolon. Terlebih, pernyataan itu dilontarkan Effendi Simbolon di depan pimpinann tertinggi TNI, Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, pada forum DPR.

Dandim juga menegaskan, apa yang dilontarkan politikus PDIP itu menyangkut harga diri seluruh jajaran TNI. “Kita selaku prajurit ya saya pribadi juga merasa tidak terima. Itu panggilan jiwa prajurit karena tempat mengabdi dihina. Pastilah tersinggung. Siapa pun itu jika harga diri dihina akan melakukan perlawanan,” tegasnya.

Baca juga: Effendi Simbolon Sebut Puan Maharani Capres Tunggal PDIP

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Effendi Simbolon menyampaikan pernyataan yang dianggap menghina TNI itu saat rapat Komisi I DPR bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Kala itu, pernyataan tersebut disampaikan Effendi Simbolon menanggapi rumor terkait hubungan yang tidak baik antara Panglima TNI dengan KSAD, Jenderal Dudung Abdurrahman.

“Ada apa di TNI? Katanya ada ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini. Lebih-lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan. Saya minta penjelasan dari Panglima TNI dan KSAD, kenapa terjadi disharmoni seperti ini? Sampai-sampai anak KSAD gagal jadi TNI pun jadi isu. Ada apa? Memangnya kenapa kalau anak KSAD tidak keterima? Emangnya kalau anak KSAD harus masuk? Emangnya kalau anak Presiden harus masuk? Siapa bilang, ketentuan apa? Kalau ketentuan bilang tidak ya tidak, tidak ada diskresi,” cecar Effendi Simbolon seperti dikutip dari kanal Youtube DPR RI, Senin (5/9/2022).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya