SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, WONOGIRIPemilihan kepala desa (Pilkades) Serentak Tahap I 2022 di Wonogiri yang digelar, Rabu (7/12/2022) diwarnai politik uang (money politic). Warga yang ingin memberikan hak suaranya mengaku memperoleh uang Rp100.000 dari tim sukses (timses) calon kepala desa (cakades) yang sedang bertarung.

Sejumlah warga mengaku menerima uang dari para kader atau timses cakades. Mereka diminta memberikan suara kepada cakades yang memberikan uang tersebut agar dapat keluar sebagai pemenang. 

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Solopos.com mewawancarai salah seorang warga di salah satu desa yang menyelenggarakan Pilkades Serentak Tahap I di Wonogiri, berinisial, KR, tidak jauh dari lokasi tempat pemungutan suara (TPS), Rabu. Di desa KR, ada dua cakades. KR mengaku menerima uang dari dua cakades tersebut. 

Masing-masing cakades memberikan uang Rp100.000 kepada KR. Total uang yang KR terima senilai Rp200.000. Uang itu diberikan kepada KR melalui kader atau tim sukses masing-masing cakades beberapa hari menjelang hari pemungutan suara.

“Mereka datang ke rumah langsung. Bagi saya itu rezeki dari Gusti Allah. Kalau saya menolak, itu sama saja saya menolak rezeki dari Gusti Allah. Yang penting saya tidak meminta mereka dan tidak menjanjikan untuk mencoblos mereka,” kata KR kepada Solopos.com, Rabu.

Baca Juga: 2 Cakades di Keloran Wonogiri Dapat Pengawalan Melekat dari Polisi

Menurut KR, banyak pula warga yang menerima uang dari cakades tersebut agar mereka memilih cakades yang memberikan uang itu. Meski sudah menjadi rahasia umum dan kerap terjadi setiap ada pilakdes, pemberian uang kepada warga itu biasanya dilakukan pada malam hari. Hal itu karena dinilai sepi dan relatif aman. 

“Atau kalau enggak, [pemberian uang] itu dilakukan waktu siang hari tapi pas kondisinya sepi,” ujar laki-laki itu.

Praktik politik uang juga diakui warga lain yang masih satu desa dengan KR, berinisial DO. Lelaki paruh baya itu mengetahui jika praktik politik uang memang terjadi di desanya. Hal itu dinilai lumrah lantaran sudah terjadi berkali-kali saat ada pilakdes.

“Nilainya enggak banyak, masing-masing cakades itu nilainya Rp100.000,” ucap DO.

Baca Juga: Inilah Daftar Cakades Petahana di Pilkades Wonogiri 2022

Kendati begitu, tidak semua warga yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) di desa itu menerima uang dari masing-masing cakades. Hal itu diungkapkan salah satu warga, TR.

Dia mengaku tidak menerima uang dari cakades manapun. Perempuan itu bahkan tidak mengetahui jika ada praktik politik uang di pilakdes di desanya.

“Bukannya kayak begitu dilarang ya? Kan tidak dibolehkan,” kata dia.

Salah satu cakades di Pilkades Wonogiri tidak memungkiri memberikan uang kepada sejumlah warga. Dia memberikan uang kepada lebih dari 1.000 warga dengan nilai Rp100.000/orang. Hal dilakukan dengan harapan para warga yang diberikan uang itu bisa memilihnya dalam ajang pilkades.

Baca Juga: Duh! Pilkades di Wonogiri Ternyata Jadi Ajang Judi Ratusan Juta Rupiah

Sementara itu, salah seorang cakades lainnya mengaku hanya memberikan uang itu kepada para kader atau pendukungnya. Besaran uang itu senilai Rp100.000/orang. Menurutnya hal itu sebagai apresiasi atas dukungan dan kerja kerasnya membantu dia untuk memenangkan pilkades.

Diakui kedua cakades tersebut, modal yang dikeluarkan mengikuti kontestasi Pilkades Tahap I 2022 di Wonogiri ini mencapai ratusan juta rupiah. Uang itu di antaranya digunakan untuk kampanye, menggaet massa, dan memberikan suguhan kepada tamu yang datang ke rumah masing-masing cakades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya