SOLOPOS.COM - Spanduk bergambar wajah Puan dan Gibran terpasang di Jl. R.M. Said, Solo, Senin (20/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Julukan Kota Solo sebagai barometer politik nasional sepertinya terbukti dengan serentetan dinamika politik yang terus bergerak meski Pemilu masih sekitar dua tahun lagi. Dalam sepekan terakhir sejumlah pergerakan politik terjadi di Kota Bengawan.

Diawali gonjang-ganjing Partai Golkar yang dipicu pernyataan mosi tidak percaya Forum Peduli Partai Golkar Surakarta atau FP2GS terhadap Ketua DPD Partai Golkar Solo, Kusrahardjo. Hal itu terungkap pada Senin (13/6/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pernyataan FP2GS direspons pengurus DPD Partai Golkar Solo dengan mengklaim jajarannya solid.
Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah (Jateng), Panggah Susanto, ikut merespons pergolakan internal Partai Golkar Solo dengan meminta pihak-pihak terkait mengedepankan dialog atau musyawarah.

Bila diperlukan, menurutnya, DPD Partai Golkar Jateng siap memfasilitasi pertemuan atau dialog itu.
Dua hari berselang, tepatnya pada Rabu (15/6/2022) siang, dinamika politik Solo sepekan terakhir diramaikan munculnya sekelompok orang yang mengatasnamakam PKB Merah.

PKB merah solo
Puluhan orang yang mengatasnamakan PKB Merah menyatakan sikap penolakan terhadap koalisi PKB dengan PKS dalam Pemilu 2024. Foto diambil Rabu (15/6/2022) di Ndalem Padmosusastro, Timuran, Banjarsari, Solo. (Solopos/Kurniawan)

Kelompok yang mengklaim sebagai loyalis PKB itu menyatakan sikapnya menolak rencana Koalisi Semut Merah antara PKB dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Mereka beralasan PKB tidak cocok berkoalisi dengan PKS.

Baca Juga: Gonjang-Ganjing Partai Golkar Solo, Mosi Tak Percaya Untuk Kus Rahardjo

Kelompok PKB Merah mengusulkan agar DPP PKB berkoalisi dengan partai-partai politik nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, dan Partai Gerindra. Pernyataan Koordinator PKB Merah, Budi Santoso, yang menilai PKB tidak cocok berkoalisi dengan PKS langsung direspons Ketua DPD PKS Solo, Daryono.

Dia mempertanyakan ketidakcocokan yang dimaksud Budi Santoso. “Kalau dibilang tidak cocok secara ideologi, menurut kami ya malah sama antara PKS dan PKB. PKS Islam, PKB juga Islam. PKS ahlussunah wal jamaah, PKB ahlussunah wal jamaah. Jadi ketidakcocokan itu di mana?,” ujar Daryono.

Dinamika politik Solo sepekan terakhir berlanjut pada Kamis (17/6/2022) malam. Anggota Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Henry Indraguna, melakukan soft opening Rumah Aspirasi Rakyat atau HI Center di Jl Yos Sudarso Nomor 188 Solo.

Baca Juga: Muncul Kelompok PKB Merah Solo Jelang Pemilu 2024, Siapakah Mereka?

Ganjar Aksi Flashmob di CFD

Dia memproyeksikan gedung lima lantai yang dipakai untuk HI Center bisa menjadi pusat koordinasi berbagai kegiatannya saat maju nanti sebagai caleg DPR RI pada Pemilu 2024. Langkah Henry mengoperasikan HI Center sebagai bentuk kontribusi dirinya untuk masyarakat di Daerah Pemilihan atau Dapil V Jateng.

politik solo sepekan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menari Jaranan bersama warga saat CFD di Jl. Slamet Riyadi, Solo, Minggu (19/6/2022). (Solopos/Siti Nur Azizah)

Henry telah menyiapkan sederet program atau kegiatan untuk masyarakat di Solo, Sukoharjo, Klaten dan Boyolali. Seperti tebus murah minyak goreng Rp15.000 per liter, dan pemberdayaan ekonomi.

Tak berhenti di situ, pergerakan politik di Solo sepekan terakhir berlanjut pada Minggu (19/6/2022) pagi ketika Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, memimpin aksi flash mob di kegiatan Car Free Day atau CFD Jl Slamet Riyadi Solo.

Baca Juga: Spanduk Puan Bersama Gibran Mendadak Bertebaran di Solo, Kode 2024?

Dalam kegiatan itu Ganjar sempat diteriaki “Halo Presidenku” oleh salah seorang pengunjung CFD. Seperti diketahui Ganjar masuk dalam bursa capres 2024 di berbagai hasil survei.

Sehari setelahnya, Senin (20/6/2022), giliran Puan Maharani menggebrak. Spanduk bergambar Puan Maharani dan Gibran Rakabuming Raka mendadak terpasang di sejumlah lokasi strategis.

Di spanduk itu terdapat tulisan Puan bersama Gibran dari Soloraya untuk Indonesia. Terdapat logo atau lambang Projo di spanduk-spanduk tersebut.

Namun ternyata DPC Projo Solo menyatakan tidak tahu menahu dengan spanduk-spanduk tersebut. Mereka pun berencana menurunkan spanduk-spanduk itu lantaran mencantunkan logo Projo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya