SOLOPOS.COM - Bendera Palestina (genheration.com)

Solopos.com, YERUSALEM — Polisi Israel menembak mati penderita autisme asal Palestina bernama Iyad Al-Halaq, Sabtu (30/5/2020) lalu. Atas kejadian itu, Perdana Meteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku bersalah.

"Apa yang terjadi pada Iyad al-Halaq adalah sebuah tragedi. Ini adalah seorang pria penyandang cacat, autisme, yang dicurigai - dan kami [sekarang] tahu salah - menjadi teroris di tempat yang sangat sensitif," kata Netanyahu sembari meminta maaf seperti dikutip Detik.com, Minggu (7/6/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bugil Sendirian di Pematang Sawah, Setelah Diperiksa Ternyata Sudah Meninggal

Saat ini, divisi urusan internal kepolisian sedang menyelidiki penembakan pria berkebutuhan khusus itu. "Saya tahu [polisi] sedang melakukan pemeriksaan. Kita semua berbagi dalam kesedihan keluarga," kata Netanyahu.

Sebelumnya, pemuda Palestina itu ditembak mati dalam pengejaran polisi Israel di Yerusalem lantaran dicurigai membawa senjata. Aksi polisi Israel itu pun mendapat banyak kecaman.

Partai Fatah yang merupakan pengusung Presiden Palestina Mahmud Abbas mengecam pembunuhan polisi Israel itu sebagai kejahatan perang.

Pasang Perangkap Tikus, Petani di Godong Grobogan Meninggal Tersetrum

Mereka mengatakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bertanggung jawab penuh atas penembakan difabel Palestina tersebut.

Ratusan orang juga menghadiri pemakaman Al-Halaq sepekan yang lalu. Pejabat Palestina dan keluarga Halaq mengatakan dia menderita autisme parah dan panik dan berlari setelah para petugas menghadangnya.

PKM Semarang Diperpanjang karena Tingginya Covid-19, Tapi Biliar Dibuka

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya