SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> – Satuan Reskrim Polres <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180831/494/937180/perempuan-solo-meninggal-tertabrak-truk-di-karanganyar">Karanganyar</a> menangani kasus dugaan penganiayaan berat yang dialami warga Sragen, Warmin, 35, pada Senin (27/8/2018).</p><p>Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com,</em> Warmin meninggal setelah diduga mengalami penganiayaan. Warmin meninggal pada Rabu (29/8/2018) setelah mendapat perawatan di RSUD Moewardi Solo. Warga Dukuh Kacangan, Desa Panggak, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen itu dimakamkan langsung pada Rabu.</p><p>Kepala Desa Pagak, Joko Purnomo, menuturkan menerima telepon dari anggota Polsek Sumberlawang pada Selasa (28/8/2018) pagi WIB. Salah satu warganya berada di rumah sakit karena diduga dianiaya pada Senin (27/8) malam.</p><p>"Di rumah sakit satu hari. Udah habis di operasi katanya lalu meninggal Rabu jam 10.00 WIB atau jam 11.00 WIB di rumah sakit. Lalu dimakamkan hari itu juga jam 17.00 WIB. Informasi dari perangkat yang mengecek ke rumah sakit ada luka di kepala depan," kata Joko saat dihubungi <em>Solopos.com,</em> Sabtu (1/9/2018).</p><p>Warmin tinggal di rumah bersama ibu dan adiknya. Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com,</em> Warmin bekerja sebagai petugas kebersihan di Pasar Colomadu. Dia menempati salah satu ruangan di dekat kamar mandi pasar. Warmin ditemukan salah satu penjual di sekitar pasar dalam kondisi bersimbah darah di ruangan yang dia tempati pada Senin pukul 22.00 WIB.</p><p>Solopos.com mengonfirmasi kejadian itu kepada Polres Karanganyar. Kasat Reskrim Polres <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180901/494/937275/hpp-gula-di-bawah-rp10.000kg-bikin-petani-tebu-karanganyar-rugi">Karanganyar</a>, AKP Purbo Adjar Waskito, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto, menyampaikan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Hingga saat ini, polisi sudah memanggil lima orang. Mereka orang yang menemukan korban kali pertama dan orang yang keluar dan masuk pasar pada malam korban ditemukan.</p><p>"Pelaku belum ketemu. Kami periksa lima orang sebagai saksi. Kami mintai keterangan. Situasi sata kejadian gelap. Di TKP [tempat kejadian perkara] enggak ada orang. Hanya ada penjual di sekitar pasar. Ada yang lihat keluar masuk lokasi. Kami mintai keterangan sebagai saksi," tutur Purbo saat ditemui wartawan di Mapolres Karanganyar, Sabtu.</p><p>Polisi masih mendalami kasus itu dan belum dapat mengambil kesimpulan. Tetapi, polisi menyatakan bahwa korban meninggal diduga karena penganiayaan kategori berat. Purbo menceritakan korban meninggal karena luka yang diderita pada bagian kepala tepatnya bagian kepala antara dahi dan hidung.</p><p>"Keterangan dokter, luka di kepala itu akibat pukulan benda tumpul. Semoga bisa cepat ketemu dan motif menyebabkan korban dianiaya dan meninggal dunia. Itu penganiayaan berat menyebabkan korban meninggal. Menurut dokter yang memeriksa, tidak ada luka senjata tajam," tutur dia.</p><p>Purbo menjelaskan saat ditemukan orang, korban masih dalam kondisi hidup. Saat itu korban ditanya penyebab luka pada kepala. Menurut keterangan saksi yang menemukan kali pertama, korban terluka karena jatuh di kamar mandi. Setelah itu saksi pergi memanggil rekannya untuk meminta bantuan menolong korban.</p><p>"Mereka yang lapor ke Polsek Colomadu. Si saksi itu mau ke kamar mandi buang air. Lewat kamar korban lihat kondisinya bersimbah darah. Saksi sempat menyuruh korban cuci muka. Begitu dibawa ke rumah sakit, ditangani. Polisi datang ke rumah sakit, kondisi korban tidak bisa ditanyai," jelas dia.&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya