SOLOPOS.COM - Ratusan ton kokain yang ditemukan kapal tanpa awak. (Marshal Island Police)

Solopos.com, MAJURO — Polisi kepulauan Marshall menemukan pengangkutan kokain terbesar di negara Pasifik. Kokain tersebut bernilai sekitar US$80 juta di sebuah kapal tanpa awak, yang terdampar di pantai terpencil setelah hanyut di pantai lepas selama bertahun-tahun.

Gagal Bobol Rumah, Pria Ini Meninggal Setelah Lehernya Terjepit Jendela

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Melansir Daily Mail, Jumat (18/12/2020) Jaksa Agung Richard Hickson mengatakan kapal fibergalss setinggi 18 kaki atau sekitar 5,5 meter, ditemukan 1430 pon sekitar 649 kg kokain disembunyikan di kompartemen di bawah dek. Hickson mengatakan kapal itu kemungkinan besar berlayar melintasi Pasifik dari Amerika Tengah atau Selatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Obat-obatan yang berada dalam kemasan satu kilogram bertanda huruf 'KW' itu dibakar pada Selasa (15/12/2020), selain dua bungkus yang akan diberikan kepada Badan Penegakan Narkoba Amerika Serikat untuk dianalisis.

Ada banyak simpanan narkoba lain yang ditemukan di sepanjang garis pantai Kepulauan Marshall selama dua dekade terakhir. Termasuk penemuan di wilayah Ailuk. Sejauh ini penemuan kokain yang ditemukan terakhir adalah yang terbesar.

Seorang Ibu Pasang Iklan di Koran Umumkan Coret Anak Kandung dari KK

Dari Penyelundup?

Aparat penegak hukum memiliki berbagai teori tentang asal dari obat-obat terlarang tersebut. Banyak dari mereka berpikir obat-obatan tersebut ditinggalkan saat penyelundup terancam tertangkap, atau tersesat dalam badai.

Menurut Radio Selandia Baru, penduduk Ailuk dengan populasinya sekitar 400 orang, menemukan kapal itu pekan lalu. Penduduk pulau itu kemudian mencoba mengangkat perahu dari laut ke pantai, namun beban kapal tersebut terlalu berat.

Mereka kemudian menyelidiki lebih lanjut dan menemukan bahwa kapal itu dibebani 649 batu bata kokain yang disegel masing-masing seberat 1 kilogram.

Sadis, Pria Ini Perkosa dan Mutilasi Orang yang Pengin Bunuh Diri

Puing-puing dari Amerika memang sering terbawa ke Marshalls setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun di laut, didorong oleh arus Samudra Pasifik.

Pada Januari 2014, nelayan Salvador Jose Alvarenga terdampar di Marshalls. Jose diketahui lebih dari 13 bulan berlayar dari pantai barat Meksiko dengan seorang rekannya, yang meninggal selama pelayaran.
Setelah penemuan Jose tersebut, para peneliti Universitas Hawaii melakukan 16 simulasi komputer tentang pola penyimpangan dari pantai Meksiko, dan menemukan hampir semuanya akhirnya tiba di Kepulauan Marshall.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya