SOLOPOS.COM - Arus kendaraan terlihat padat di Kawasan Stasiun Tanah Abang Jakarta, Kamis (1/8/2013). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan setelah Lebaran 2013, pedagang kaki lima di luar pasar Tanah Abang akan dipindahkan memasuki pasar guna mengurangi kemacetan. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Arus kendaraan terlihat padat di Kawasan Stasiun Tanah Abang Jakarta, Kamis (1/8/2013). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan setelah Lebaran 2013, pedagang kaki lima di luar pasar Tanah Abang akan dipindahkan memasuki pasar guna mengurangi kemacetan. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Arus kendaraan terlihat padat di Kawasan Stasiun Tanah Abang Jakarta, Kamis (1/8/2013). Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menegaskan setelah Lebaran 2013, pedagang kaki lima di luar pasar Tanah Abang akan dipindahkan memasuki pasar guna mengurangi kemacetan. (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Jajaran Polda Metro Jaya menangkapi preman di Tanah Abang, kawasan perdagangan Jakarta yang tengah jadi perhatian publik gara-gara ketegangan yang terjadi menyusul upaya penataan pedagang kali lima (PKL) yang hendak dilakukan Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama di tempat itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebanyak 48 orang yang diduga terlibat aksi premanisme dibekuk polisi dari kawasan itu, Kamis (1/8/2013). Mereka disangka polisi kerap memalak para pedagang di Tanah Abang. “Kami sasar daerah Tanah Abang untuk kenyamanan masyarakat,” kata Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heriawan di Jakarta, Jumat (2/8/2013) dini hari.

Herry mengatakan pihaknya mendapatkan laporan adanya oknum yang diduga teribat aksi premanisme, seperti meminta sejumlah uang kepada para pedagang di sekitar Pasar Tanah Abang. Polisi lalu menangkapi pemuda yang selama ini dikenal warga sebagai pemungut uang dari pedagang kaki lima (PKL), juru parkir liar, dan “timer”.

Herry menyebutkan para pemuda itu diamankan dari beberapa lokasi, seperti di dekat Masjid At-Taqwa, stasiun hingga Pasar Tasik, depan Pasar Tasik, depan Blok B dan Blok G. “Petugas juga menyita sejumlah uang tunai, telepon genggam dan lainnya.,” ujar Herry.

Pada Operasi Cipta Kondisi menjelang Idul Fitri tersebut, Polda Metro Jaya mengerahkan 65 anggota yang terdiri dari personel Brimob dan reserse dari Subdit Jatanras serta Subdit Ranmor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya bersenjata lengkap.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya