SOLOPOS.COM - Minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan terpajang di kios pedagang di Pasar Kota Wonogiri, Minggu (20/3/2022). Harga minyak goreng curah di Pasar Wonogiri masih melebihi Harga eceran tertinggi (HET). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI — Harga minyak goreng curah di Pasar Wonogiri masih melebihi harga eceran tertinggi (HET) hingga, Minggu (20/3/2022). Sejumlah pedagang di pasar tradisional itu masih menjual minyak goreng curah di kisaran Rp16.000 per liter atau senilai 18.000 per kg.

Salah seorang pedagang minyak goreng di Pasar Wonogiri, Edi, mengaku belum tahu-menahu ihwal informasi minyak goreng curah dengan HET Rp15.500 per kg atau Rp14.000 per liter. Edi masih menjual minyak goreng curah seharga Rp18.000 per kg meski pemerintah melalui Menteri Perdagangan RI telah menetapkan HET minyak goreng curah sejak, Rabu (16/3/2022)

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pak polisi sempat datang ke sini beberapa waktu lalu. Tujuannya memantau dagangan. Yang datang ke sini baru dari polisi. Kalau dari pemerintah kabupaten [Pemkab] Wonogiri belum kesini,” kata Edi saat ditemui Solopos.com di Pasar Kota Wonogiri, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga: Hanya 2 Jam OP, 1.500 Liter Minyak Goreng di Manyaran Wonogiri Ludes

Pedagang Pasar Wonogiri lainnya, Nana, mengaku telah mengetahui penetapan HET minyak goreng curah. Tapi faktanya HET itu tak berlaku. Alasannya, dia sudah membeli minyak goreng curah dengan harga yang relatif mahal di waktu sebelumnya.

“HET-nya memang Rp14.000 per liter. Tetapi saat sampai di pasaran sudah Rp16.500. Selalu ada pembeli yang membutuhkan, seperti penjual gorengan, penjual keripik, dan lain-lain,” katanya.

Penjual di Pasar Wonogiri lainnya, Siti, mengaku tak pernah berjualan minyak goreng curah. Siti hanya menjual minyak goreng kemasan. Alasannya, para pelanggannya enggak membeli minyak goreng curah.

Baca Juga: Kisah Sri, Warga Sukoharjo Ikut Antre OP Minyak Goreng di Wonogiri

“Karena pada enggak mau. Soalnya [minyak goreng] curah itu murah tapi boros. Menyusutnya cepat sekali menjadi minyak jelantah dan juga hasil makanannya enggak enak. Bakul gorengan di pinggir jalan mintanya minyak goreng kemasan,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya