SOLOPOS.COM - Ilustrasi jenazah. (Antara)

Solopos.com, KLATEN -- Aparat Polres Klaten memeriksa 20 orang saksi terkait kasus remaja yang meninggal seusai latihan silat pada Sabtu (3/4/2021).

Sementara itu, jenazah MRS, 15, remaja asal Desa Srebegan, Kecamatan Ceper, yang meninggal seusai latihan silat tersebut sempat dibawa ke RS Bhayangkara, Sleman, DIY, pada Minggu (4/4/2021) pagi. Pemeriksaan di RS Bhayangkara untuk mencari tahu penyebab kematian remaja itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

"Masih pemeriksaan. Ada 20 saksi [yang dimintai keterangan di Mapolres Klaten]," kata Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Ardiansyah Rithas Hasibuan, Minggu (4/4/2021).

Seperti diketahui, seorang remaja siswa kelas IX MTs di Klaten meninggal dunia seusai latihan silat pada Sabtu malam. Lokasi latihan di wilayah Desa Palar, Kecamatan Trucuk, yang berjarak ratusan meter dari rumah MRS di Srebegan, Ceper, Klaten.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Remaja Klaten Meninggal Seusai Latihan Silat, Penyebabnya Belum Terungkap

Latihan biasa digelar mulai malam sekitar pukul 20.00 WIB hingga dini hari antara pukul 00.00 WIB-01.00 WIB. Sedangkan kabar meninggalnya MRS diterima keluarganya sekitar pukul 05.30 WIB keesokan harinya.

Perguruan Silat

Keluarga mendapat kabar MRS berada di rumah sakit dan sudah meninggal dunia. Salah satu tetangga MRS, Arif, 33, menuturkan kabar duka itu diterima kakak MRS, Ika, dari salah satu perwakilan perguruan silat tempat MRS berlatih.

Sekitar pukul 06.30 WIB, jenazah remaja Klaten yang meninggal seusai latihan silat itu tiba di rumah duka. Sebelumnya, tak ada kabar apa pun yang diterima keluarga ihwal kondisi MRS. Arif menjelaskan jenazah MRS sempat disemayamkan di rumah duka sekitar dua jam.

Baca Juga: Pamit Ikut Latihan Silat, Remaja Klaten Pulang Dalam Kondisi Meninggal Dunia

Lalu, atas permintaan kakak MRS, jenazah remaja itu dibawa ke RS Bhayangkara, Sleman, DIY, untuk pemeriksaan lebih lanjut mengenai penyebab kematiannya. Sekitar pukul 09.00 WIB, jenazah MRS dibawa ke RS Bhayangkara. "Keluarga merasa belum yakin tentang penyebab kematiannya," kata Arif saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Minggu malam.

Arif mengungkapkan di Klaten MRS tinggal bersama kakaknya yang sudah berkeluarga. "Bapaknya kerja di Kalimantan sekitar tiga bulan ini, ikut proyek sebagai tukang kayu. Ibunya sudah meninggal dunia ketika MRS kelas VI SD," urai Arif.

Tidak Punya Riwayat Penyakit Kronis

Salah satu kerabat MRS, Muhsin, 35, mengatakan sebelumnya tidak ada kabar apa pun mengenai kondisi MRS yang sebelumnya pamit hendak latihan silat pada Sabtu malam.

Baca Juga: Omzet Pengrajin Gerabah Melikan Klaten Sempat Melonjak Hingga 100% Selama Pandemi

"Tahu-tahu ada yang mengabari pada Minggu sekitar pukul 05.30 WIB, MRS sudah di rumah sakit dan meninggal dunia. Seharusnya kalau sebelumnya ada kejadian apa-apa, ada yang langsung mengabari keluarga," jelas Muhsin.

Muhsin menuturkan keluarga belum mengetahui penyebab kematian MRS. Selama ini, MRS tak pernah mengeluhkan sakit apalagi memiliki riwayat penyakit kronis.

Begitu pula ketika berangkat latihan pada Sabtu malam, Muhsin mengatakan MRS dalam keadaan sehat. Jenazah MRS baru dimakamkan di kompleks makam setempat sekitar pukul 18.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya