SOLOPOS.COM - Petugas ber-APD lengkap mengevakuasi jenazah korban pembunuhan di Rembang, Kamis (4/2/2021). (detik.com)

Solopos.com, REMBANG -- Polisi memastikan kematian empat orang sekeluarga di Padepokan Seni Ongko Joyo, Rembang, Jateng, karena dibunuh. Polisi msih menyelidiki siapa pelaku dan apa motifnya.

Jasad keempat korban yang terdiri atas suami, istri dan dua anak-anak itu ditemukan Kamis (4/2/2021) pagi di padepokan. Mereka adalah sang ayah sekaligus pemilik padepokan seni, Anom Subekti, 60; Tri Purwati (istri),  50; Alfitri Saidatina (anak),  13, dan Galuh Lintang Laras (cucu), 10.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kapolres Rembang, AKBP Kurniawan Tandi Rongre, menjelaskan ditemukan sejumlah luka bekas kekerasan di tubuh para korban. Rata-rata luka terdapat pada bagian kepala. "Untuk luka ada keluar darah dari wajah, dari hidung, dan [dipukul] menggunakan seperti benda tumpul. Untuk motif masih dalam penyelidikan, tapi korban (tewas) akibat tindakan kekerasan atau penganiayaan," paparnya di lokasi kejadian, Kamis (4/2/2021), dikutip dari detik.com.

Baca juga: 4 Anggota Keluarga di Rembang Ditemukan Meninggal di Padepokan Seni

Ekspedisi Mudik 2024

Sejumlah alat bukti hingga rekaman kamera CCTV telah diamankan polisi. "Untuk motif kami masih dalami, karena kejadiannya baru laporan dari saksi jam setengah tujuh, kita mendatangi TKP jam 07.00 WIB. Untuk sementara masih dalam penyelidikan (barang hilang), tapi nanti kita infokan lebih lanjut," terangnya.

Dibunuh Dini Hari

Korban ditemukan dalam kondisi tergeletak di kamar tidur masing-masing. Diduga, pelaku melancarkan aksinya saat dini hari. "Posisi semuanya ada di tempat tidur tapi di kamar yang berbeda. Jadi satu di tempat tidur di kamar yang berbeda, kemudian jenazah yang lainnya di tempat tidur yang sama. Istri sendiri di kamar yang berbeda. Kemudian bapak, anak, dan cucu," imbuhnya.

Keempat jenazah sekeluarga telah dibawa ke RSUD dr R Soetrasno untuk diautopsi. Sementara lokasi kejadian kini dijaga ketat oleh sejumlah petugas.

Baca juga: Sidang Penganiayaan Anggota Perguruan Silat di Karanganyar Diwarnai Kericuhan, Polisi Lepaskan Tembakan

"Ada BB [barang bukti] yang diamankan berupa baju kaus kemudian ada handphone, tapi itu masih dalam penyelidikan semuanya," pungkasnya.

Berikut kronologi kejadian penemuan jenazah empat korban:

Kamis, 4 Februari 2021
Pukul 00.00 WIB

Salah seorang tetangga korban, S, mengaku sempat mencurigai adanya motor yang mondar-mandir di sekitar lokasi kejadian pada tengah malam tadi.

"Sekitar jam 12 itu ada motor lalu lalang, sampai depan rumah saya, balik lagi, terus kembali lagi. Terus gitu terus sampai ada sekitar 15 menit. Saya nggak tahu berapa orang, tapi 1 motor itu, karena suaranya kenceng, knalpotnya brong gitu," terang S kepada wartawan di lokasi kejadian, Desa Turusgede Kecamatan kota Rembang, hari ini.

Namun, kala itu ia tak berani menegur pengendara tersebut karena ia sedang sendirian di dalam rumah. Ia pun sempat bersiaga di dalam rumah hingga pukul 02.00 WIB karena gelisah dengan ulah pengendara motor tersebut.

Pukul 06.00 WIB

Kapolres Rembang menjelaskan penemuan jenazah para korban berawal dari seorang asisten rumah tangga (ART) yang hendak bekerja di rumah korban sekitar pukul 06.00 WIB.

"Jadi ada penemuan mayat yang mana penemuan mayat ini dilaporkan oleh pembantu rumah tangga daripada korban, yaitu ibu Suti. Jadi ini Suti ini datang ke TKP rumah daripada bapak almarhum Anom Subekti," terang Kapolres.

Berdasarkan keterangan saksi, saat hendak memasuki rumah, dia melihat pagar padepokan itu sudah terbuka. Saat ART itu memanggil-manggil pemilik rumah, tak ada jawaban.

"Kemudian ART ini masuk melihat, ternyata ditemukan ada 4 jenazah yang sudah tergeletak di tempat tidur, kemudian melaporkan ke ibu RT dan ibu RT melaporkan ke Polres bahwa adanya 4 jenazah yang ada di dalam rumah," terangnya.

Pukul 06.30 WIB

Melihat adanya jenazah yang tergeletak di dalam kamar masing-masing, ART korban keluar meminta tolong kepada warga lainnya.

Salah seorang warga setempat, Rukhan, bercerita awalnya ia sedang mencari rumput tak jauh dari lokasi kejadian. Kala itu, ia mendengar teriakan minta tolong dari ART rumah korban.

"Saya dengar pembantunya minta tolong keluar. Bilang kalau ada pembunuhan di dalam, korbannya bapak, ibu dan ada lainnya juga. Saya belum sampai masuk, langsung pergi laporan ke pak Pj Kades biar laporan ke polisi," jelasnya.

Pukul 07.00 WIB

Menerima laporan tersebut, tim Satreskrim Polres Rembang langsung mendatangi lokasi kejadian. Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre memastikan para korban meninggal akibat tindak kekerasan dan penganiayaan. Ditemukan sejumlah luka bekas hantaman benda tumpul pada bagian kepala para korban.

"Untuk luka ada keluar darah dari wajah dari hidung dan menggunakan seperti benda tumpul. Untuk motif kami masih dalam pendalaman, karena kejadiannya baru laporan daripada saksi jam setengah tujuh, kita mendatangi TKP jam 7, untuk motif masih dalam penyelidikan tapi korban hasil tindakan kekerasan atau penganiayaan," jelasnya.



 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya