SOLOPOS.COM - Personel Polres Klaten dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten menyemprot disinfektan di Pasar Hewan Jatinom sebagai salah satu antisipasi persebaran PMK, Minggu (15/5/2022). (Istimewa/Humas Polres Klaten)

Solopos.com, KLATEN — Jajaran Polres Klaten mendatangi lima pasar hewan, Minggu (15/5/2022). Kedatangan anggota polisi bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten di pasar hewan guna mengantisipasi persebaran kasus hewan ternak terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Klaten.

Sebanyak enam ekor sapi terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Ternak yang terkonfirmasi positif PMK milik peternak Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom dan Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

DKPP Klaten mengambil sampel terhadap delapan ternak di Klaten. Dari jumlah itu, ada enam ternak berupa sapi yang dinyatakan positif PMK dan dua ternak negatif PMK. Selanjutnta, ada 15 ternak yang suspek.

Kegiatan antisipasi PMK dilaksanakan di lima lokasi yakni Pasar Hewan Jatinom, Pasar Hewan Cawas, Pasar Hewan Prambanan, Pasar Plembon Klaten Utara dan Pasar Hewan Gadungan Wedi.

“Sebelum hewan masuk lokasi penjualan sudah kita lakukan screening terlebih dahulu bersama DKPP. Alhamdulillah sapi-sapi yang ada di dalam ini semuanya dalam kondisi sehat, siap untuk diperjualbelikan,” ungkap Wakapolres Klaten, Kompol Sumiarta, berdasarkan rilis yang diterima Solopos.com, Minggu.

Baca Juga: Mentan Pastikan Penyakit Mulut dan Kuku Tak Pengaruhi Iduladha 2022

Polres Klaten terus memantau seluruh pasar hewan dan kandang atau peternakan yang ada di wilayah Klaten untuk mencegah persebaran PMK. Selain giat screening, petugas gabungan juga memberikan sosialisasi kepada pedagang dan pengunjung pasar terkait PMK.

“Tadi dari DKPP juga melakukan penyemprotan disinfektan di lokasi pasar serta menyuntikkan vitamin dan antibiotik ke hewan yang akan dijual,” jelas Wakapolres.

Salah satu pedagang di Pasar Hewan Jatinom, Waluyo, 52, mengapresiasi langkah cepat dari Polisi dan dinas terkait penanganan PMK. Dia merasa lebih tenang untuk bertransaksi di pasar hewan.

Di Pasar Cawas, petugas kesehatan hewan DKPP Klaten, Wadik Riswanto, menghimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi PMK. Dinas bersama Polres Klaten akan terus melakukan pendampingan kepada pedagang dan peternak untuk menangani PMK.

Baca Juga: 6 Sapi di Klaten Terinfeksi PMK, DKPP Klaten: Jangan Panik

“Masyarakat untuk tetap tenang, karena daging dan produknya masih bisa dikonsumsi serta tidak menular ke manusia. Jadi masyarakat insyaallah tetap aman,” ungkap Wadik Riswanto.

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti menuturkan ternak yang terkonfirmasi PMK sudah dipisahkan dari ternak lainnya selama masa penyembuhan. Dia menegaskan PMK bisa disembuhkan ketika ada penanganan cepat. Widiyanti juga menjelaskan PMK tidak menular ke manusia.

Widiyanti mengimbau para peternak tak perlu panik. Peternak diminta segera melaporkan ke petugas kesehatan hewan ketika kondisi ternak mereka sakit apapun. Hal itu dimaksudkan agar segera diketahui jenis penyakit sekaligus penanganannya.

“Semakin cepat laporan semakin cepat diatasi,” jelas Widiyanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya