SOLOPOS.COM - Polisi bersenjata api berjaga di dekat lokasi pos polisi dan Pospam Lebaran di Gladak, Solo, yang menjadi sasaran pelemparan bahan peledak, Sabtu (18/9/2012) menjelang tengah malam. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Polisi bersenjata api berjaga di dekat lokasi pos polisi dan Pospam Lebaran di Gladak, Solo, yang menjadi sasaran pelemparan bahan peledak, Sabtu (18/9/2012) menjelang tengah malam. (Burhan Aris Nugraha/JIBI/SOLOPOS)

SOLO-Polisi mengaku kesulitan untuk mengungkap identitas pelaku penembakan pos pengamanan (Pospam) 5 Gemblegan dan pelemparan granat di Pospam Gladak.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

Kendala pihak kepolisian karena pelaku sulit terdeteksi keberadaannya. “Belum ada identitas pelaku. Keterangan saksi masih sama pada hari sebelumnya,” jelas Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (22/8/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan kesulitan aparat kepolisian mengungkap para pelaku teror di Solo disebabkan belum ada ciri-ciri pasti pada wajah para pelaku. “Anggota kami terus memburu para pelaku. Hasil rekaman kamera closed circuit television (CCTV) masih kami pelajari. Dan belum mengarah kepada siapa saja identitas pelaku,” terangnya.

Dengan adanya kendala tersebut, pihaknya melakukan upaya deteksi dengan membuka file atau data lama terkait daftar pelaku yang kerap melakukan aksi teror. Asjima’in juga tidak mau gegabah dalam mengungkap para pelaku yang meneror Pospam Lebaran.

Saksi

Hingga saat ini, kata Kapolresta, belum ada tambahan saksi yang diperiksa oleh penyidik. Namun pihaknya terus berupaya mencari keberadaan para pelaku.  Seperti diberitakan, jajaran Polresta Solo terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap para pelaku penyerangan dua pos pengamanan (pospam) di Kota Solo. Hingga kini, ada 10 saksi yang telah diperiksa.

Rentetan peristiwa teror menjelang Lebaran terjadi pada Jumat (17/8/2012) pukul 01.15 WIB. Dalam aksi ini, para pelaku memberondong Pospam Gemblegan dengan senpi yang diduga jenis FN. Kejadian itu menyebabkan dua anggota polisi yang berjaga yakni Bripka Endro Margiyanto dan Briptu Kukuh Budiyanto. Endro tertembak pada bagian pinggang kiri, sedangkan Kukuh tertembak pada ibu jari.

Selanjutnya, Sabtu (18/8/2012), dua pelaku yang mengendarai sepeda motor bebek melempar bahan peledak yang diduga granat nanas ke Pospam Gladak. Tidak ada korban jiwa dari dua aksi teror tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya