SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Polres Sukoharjo masih terus mendalami kasus pembacokan yang mengakibatkan tiga korban terluka di wilayah Kecamatab Grogol dan Mojolaban. Berdasarkan keterangan saksi dan fakta yang dihimpun polisi, terdapat satu kelompok yang dicurigai kuat sebagai pelaku penyerangan pada Selasa (1/2/2022) malam.

Pengerucutan dugaan pelaku penyerangan atau pembacokan kepada tiga warga tersebut diungkapkan oleh Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan, ketika dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon Jumat (4/2/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kapolres mengungkapkan dugaan klitih terkait pelaku aksi pembacokan sudah terbantahkan lantaran jejak penyerangan yang tidak identik dengan kasus penyerangan klitih yang selama ini terjadi. Oleh karena itu, dugaan penyerang kemudian mengerucut terkait dugaan tendensi pribadi salah satu kelompok.

Baca juga: Pembacokan Beruntun Sukoharjo, Polisi Menduga Korban Disasar Sejak Awal 

“Sudah didalami. Kemarin sudah saya sampaikan kalau aksi penyerangan ini bukan dilakukan oleh klitih. Kami menduga aksi penyerangan ini dilakukan oleh satu kelompok yang memiliki misi sendiri. Kami saat ini sudah mengantongi nama kelompoknya. Tapi karena kami masih dalam tahap pendalaman, kami masih belum bisa mengungkapkan nama kelompoknya apa,” ujar dia.

Ada Aksi Peringatan Dulu

Dugaan tersebut menurut Kapolres berdasarkan informasi yang dihimpun oleh personel di lapangan dari sejumlah masyarakat dan tujuh saksi pembacokan yang diperiksa. Menurutnya, sebelum malam penyerangan terjadi, sudah ada aksi peringatan yang dilakukan kelompok tertentu di tempat penyerangan.

“Lokasi penyerangan itu kan kerap digunakan untuk minum minuman keras. Sebelum penyerangan, di Mojolaban dan Grogol itu sebelumnya ada aksi peringatan dari kelompok tertentu agar tempat tersebut tidak digunakan untuk minum minuman keras. Tapi karena masih tetap digunakan kemudian terjadilah penyerangan,” papar dia.

Baca juga: Terjadi di Warung Tongkrongan, Ini Kronologi 2 Pembacokan di Sukoharjo

Hingga saat ini, Kapolres mengaku polisi belum memutuskan melakukan penangkapan. Pasalnya, pihaknya masih ingin memastikan dan mendalami fakta-fakta dan petunjuk yang sudah digali.

“Kami masih mendalami. Kami tidak ingin terlalu terburu-buru. Oleh karena kami minta doa dari masyarakat agar kasus ini segera terungkap dan selesai serta pelaku segera bisa ditangkap,” ucap dia.

Sebelumnya, aksi pembacokan secara beruntun terjadi di Kecamatan Grogol dan Mojolaban pada Selasa (1/2/2022) malam. Kapolres mengatakan aksi pembacokan secara beruntun di dua lokasi berbeda terjadi dalam kurun waktu pukul 22.00 WIB hingga 23.00 WIB. Kejadian pembacokan pertama terjadi di Grogol dan hanya berselang sekitar satu jam aksi pembacokan berikutnya terjadi di Mojolaban.

Baca juga: Sehari 2 Aksi Pembacokan Terjadi di Sukoharjo, 3 Orang Terluka

Akibat kejadian tersebut, tiga orang korban mengalami luka bacokan di tubuh mereka. Masing-masing korban yakni M, 46, warga Serengan dan A, 42, warga Grogol di TKP Grogol dan R, 47, warga Mojo untuk TKP Mojolaban. Dua dari tiga korban saat ini diketahui sudah dipulangkan dari rumah sakit dan menjalani rawat jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya