SOLOPOS.COM - Muhammad Bahrunna’im alias Naim mendengarkan vonis hakim di Pengadilan Negeri Solo, Kamis (9/6/2011). Bahrun Naim divonis 2 tahun 6 bulan penjara atas dakwaan kepemilikan amunisi. (Dok/JIBI/Solopos)

Kapolri mengatakan isu Bahrun Naim tewas bisa saja hanya sebagai trik agar pentolan ISIS itu tidak dikejar lagi.

Solopos.com, JAKARTA — Kapolri Jendral Tito Karnavian menyebutkan pihaknya tidak akan mempercayai begitu saja isu terkait kematian pentolan ISIS asal Indonesia, Bahrun Naim. Polisi masih berupaya mendapatkan informasi dari sumber resmi atau pihak tertentu yang menyaksikan sendiri hal tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pasalnya, kata Tito, isu ini bisa saja sengaja diembuskan agar Bahrun Naim yang memang merupakan buronan polisi tidak lagi dicari.

“Kita belum bisa memastikan, kecuali bisa mendapatkan orang tertentu yang tahu dari mata kepalanya sendiri di jaringan itu, baru kita pastikan. Bisa ini dia benar-benar meninggal, bisa tidak, ini trik dia supaya tidak dikejar,” kata Tito, Selasa (5/12/2017).

Untuk itu, kata Tito, Polri akan mencari sumber resmi yang akurat seperti dari negara-negara anggota Interpol yang memang memiliki akses terkait hal ini. Namun, hingga saat ini, katanya, Densus 88 memang masih belum bisa mengonfirmasi isu yang beredar luas itu, baik di Indonesia maupun jaringan kelompok teroris luar negeri.

Polri saat ini tengah mencari orang atau pihak yang pertama kali menyebar isu ini lewat media sosial. Namun, Tito belum mau berkomentar lebih jauh terkait hal ini.

“Pasti kita lakukan, prosesnya berjalan sekarang. Tapi kita tidak mau sampaikan detail karena ya nanti ketahuan sama mereka,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya