SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas beristirahat bersama anggotanya seusai mengamankan aksi demo di Bundaran Kartasura, Sukoharjo, Kamis (8/10/2020) malam. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Kapolres Sukoharjo AKBP Bambang Yugo Pamungkas, mengakui ada korban luka baik dari aparat maupun peserta aksi saat unjuk rasa di Bundaran Kartasura yang berakhir ricuh, Kamis (8/10/2020) sore.

Namun, mengenai jumlah korban luka maupun identitasnya, Kapolres menegaskan masih proses inventarisasi. Sehingga ia belum bisa mengungkapkan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"[Korban luka] ada, masih diinvestaris, ada di rumah sakit," kata Kapolres kepada wartawan seusai pengamanan aksi demo, Kamis malam.

Solo Raya Menggugat! Ribuan Orang Demo Tolak Omnibus Law Di Bundaran Tugu Kartasura

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres juga mengatakan masih menginvestarisasi kerusakan kendaraan. Ia membenarkan ada satu kendaraan milik Satpol PP Sukoharjo yang terbakar.

Namun, untuk kerusakan kendaraan lainnya, termasuk fasilitas umum dan warung PKL maupun pertokoan sekitar lokasi unjuk rasa, Kapolres lagi-lagi mengatakan masih proses inventarisasi.

Dalam pengamanan aksi demo menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja hari itu, Kapolres mengatakan timnya mendapat back up penuh dari Polda Jateng dan jajaran Polres se-Soloraya. Jumlah personelnya yang terjun langsung ke lapangan mencapai 1.000 orang.

Truk Satpol PP Dibakar Massa Saat Aksi Demo Di Bundaran Tugu Kartasura Ricuh

"Pengamanan kami bagi dua tempat, yakni pertigaan Univet dan Bundaran Kartasura. Personel 1.000 orang tadi juga ada tambahan dari Polresta Solo dan Polres Sragen, semua Polres di Soloraya mem-back up ke sini," kata AKBP Bambang Yugo Pamungkas.

Penyisiran Skala Besar

Bambang menambahkan sampai saat ini petugas masih menyelidiki penyebab kericuhan saat aksi unjuk rasa tersebut. Ia menegaskan meski saat ini situasi sudah aman dan terkendali, penyisiran skala besar tetap dilakukan.

Hal itu untuk memastikan tidak ada lagi pergerakan massa. Pada pemberitaan sebelumnya, unjuk rasa menolak pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja di Bundaran Kartasura, Kamis sore, yang awalnya damai berubah jadi ricuh.

Aksi Demo Di Bundaran Kartasura Ricuh, Sejumlah Kendaraan Milik Warga Ikut Dirusak

Massa melempari petugas dengan botol minuman dan batu kerikil. Aparat kemudian membalas dengan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa untuk mencegah situasi bertambah anarkistis.

Massa baru berhasil dibubarkan dan Bundaran Kartasura kembali dibuka untuk lalu lintas kendaraan sekitar pukul 19.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya