SOLOPOS.COM - Poktan Abdi Dalem Klebengan, Kadipiro, Banjarsari, Solobermimpi mengembangkan wisata di tepi sungai namun terkendala belum adanya talut penyangga tebing. (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Tak hanya mengembangkan sektor pertanian, kelompok tani (Poktan) Abdi Dalem Klebengan, Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Solo berhasil mengembangkan usaha pertaniannya ke beberapa bidang. Di antaranya usaha kuliner dan hiburan gantangan burung.

Menurut Ketua Poktan Abdi Dalem, Mugiman, kuliner menjadi pengembangan kedua setelah gantangan burung yang berlokasi 10 meter di dekat Bendungan Kali Pleret. Sebuah sungai yang pernah tercemari limbah kotoran ternak pada 2019 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ya [kuliner] kedua. Karena kami berusaha mengembangkan yang gantangan. Dengan kita kasih nama reksa lepen. Artinya yang merawat sungai,” kata Mugiman saat ditemui Solopos, Senin (20/9/2022).

Bersama 50 anggota poktan, Mugiman berniat mengembangkan area gantangan burung yang berada di tepi Bendungan Pleret. Namun, ia bersama kelompoknya masih terkendala kondisi lahan. Tebing Kali Pleret kian tergerus sebab tak ada talut yang menyangganya. Padahal, di area situ lah sumber ekonomi poktan.

Ekspedisi Mudik 2024

Mugiman mengatakan, bila area tebing sungai itu dibenahi, ia bersama poktan akan membuat tempat rekreasi tepi kali. Dengan banyaknya peserta lomba burung, mereka yakin daerah perbatasan Kota Solo dan Kabupaten Boyolali itu bisa hidup dan mempunyai nilai ekonomi.

Baca Juga: Kisah Murid Kesayangan Sunan Kalijaga di Wisata Religi Gunung Majasto Sukoharjo

“Dengan banyaknya peserta lomba burung yang datang ke sini, kita ada mimpi akan jadi tempat rekreasi. Kita buatkan tempat jualan bagi warga sekitar agar mereka bisa berjualan. Tapi ya itu tadi, tak ada talut. Kami mohon ini bisa dibenahi karena ada dua wilayah bersangkutan,” kata dia di sela-sela berkunjung ke gantangan burung Pleret.

Sementara di area gantangan burung, Mugiman bersama poktan juga menyediakan gubug bagi warga sekitar untuk berjualan makanan. Di sana biasa ada event lomba kicau burung tiga kali dalam sepakan. Dari situ lah ekonomi penjual dan kas bersama Poktan Abdi Dalem Klebengan bertambah. Para pecinta burung yang datang pun tidak hanya dari Kota Solo saja. Bahkan luar Soloraya.

“Mereka ada event organizer. Kita dapat tambahan kas dari situ sama dari penjual, memang tidak banyak tapi bisa bantu operasional pertanian,” kata Mugiman.

Tak hanya sisi ekonomi, poktan juga berharap kelestarian lingkungan sungai terus terjaga. Mugiman menambahkan, ia bersama anggota poktan berharap impian mereka untuk membuat mini wisata di tepi sungai terwujud. Hal itu menurutnya dapat meningkatkan kepedulian warga dan pemerintah dalam upaya konservasi area sungai.

“Kalau di sini [tepi sungai] ada wisata, maka seluruhnya akan berfikir bagaimana caranya agar sungai ini tidak tercemari lagi. Tidak seperti kemarin-kemarin,” tutur dia.

Baca Juga: Mudah, Begini Cara dan Biaya Daftarkan Merek Barang atau Jasa

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, tebing kali pun juga tampak terkikis sekitar empat meter. Ada juga puing saluran air yang tampak terbengkalai di tepi sungai. Pipa saluran air itu tampak patah karena tebing sungai yang tergerus.

Poktan Abdi Dalem sudah menghasilkan banyak produk. Produk utama adalah pupuk organik dari kotoran hewan. Kemudian sayuran, media tanam, telur, daging ayam, kambing, tanaman hias, dan kuliner. Bahkan kuliner yang ada di pekarangan pun bahan dasarnya diambil dari hasil tani mereka. Dari hasil penjualan dan pemanfaatan gantangan burung, poktan bisa menambah kas sekitar Rp1,5 juta.

Sementara dari usaha kuliner yang berlokasi di lahan pertanian mereka, sudah ada empat warga yang menjajakan kuliner di sana. Usaha baru tersebut telah jalan dua pekan. Lokasinya berada di barat Halte RSUD Ibu Fatmawati atau RSUD Ngipang Solo. Mugiman mengatakan, poktan memang sengaja membuat konsep pujasera agar seluruh usaha rumahan di kawasan poktan bisa terbantu.

“Memang konsep semacam food court apa saja boleh gabung. Kami buka seluasnya bagi warga agar mereka punya tempat jualan dan pekerjaan sampingan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya