Solopos.com, SRAGEN — Sebuah pohon trembesi berusia seratusan tahun dan diduga ditanam pada zaman penjajahan Belanda ditebang, Rabu (6/1/2021).
Pohon trembesi berdiameter hampir 1 meter itu dipotong karena membahayakan pedagang yang menempati kios renteng di sebelah selatan Alun-alun Sasana Langen Putra Sragen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seorang pedagang di kios renteng, Etik, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu, menyampaikan pohon-pohon itu awalnya ada tiga, yakni di ujung timur dekat palang kereta api Alun-alun, kemudian dekat kios mi ayam dan terakhir di sebelah barat kios mi ayam.
Warga Cianjur Divonis 3 Tahun Bui Gegara Rekam 17 Menit Adegan Syur dengan Pacar
Dia menjelaskan sekitar 2-3 pekan lalu sempat terjadi insiden sebuah motor Honda Vario kejatuhan batang pohon berukuran besar saat diparkir pembeli mi ayam di depan kios mi ayam.
Dipangkas Rantingnya
Sejak itulah, kata Etik, pedagang mengajukan permohonan pemotongan pohon kepada Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sragen.
“Sebelumnya sudah mengajukan ke DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang]. Lalu diarahkan ke Bupati. Sebenarnya kami mengajukan pemotongan pohon pada 2017 lalu tetapi hanya dipangkasi rantingnya. Kemudian diajukan lagi dan kemudian baru dipangkas belakangan ini. Jadi kami meminta pemotongan pohon itu karena membahayakan,” ujarnya.
Temuan Puing Logam Ini Bikin Geger, Ternyata Pecahan Roket China
Lurah Pasar Sragen Kota, Sudarto, menyampaikan kios renteng ini menjadi bagian dari pengelolaan Pasar Kota. Dia mengatakan kewenangan pemotongan pohon itu ada di DPUPR Sragen.
Dia membenarkan permohonan pemotongan pohon itu diajukan pedagang kios renteng karena membahayakan.
“Usia pohon ini kemungkinan sudah lebih dari 100 tahun. Pohon ini semasa dengan pohon di sebelah barat Pasar Bunder yang juga ditebang. Pohon itu kemungkinan ditanam sejak zaman Belanda karena bareng dengan PG [Pabrik Gula] Mojo,” ujarnya.
Kedelai Melejit, Harga Tahu dan Tempe di Wonogiri Ikut Naik
Penebangan pohon itu membutuhkan waktu selama dua hari. Para pekerja menebang pohon dengan menggunakan gergaji mesin. Untuk mendorong pohon trembesi itu menggunakan tenaga truk.
5.996 Nakes Sragen Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19 Tahap I