SOLOPOS.COM - Warga di dekat pohon asam berukuran raksasa di Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Kamis (28/10/2021). Konon, pohon raksasa itu pernah tumbang tapi bisa tumbuh lagi dengan sendirinya. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATENPohon asam raksasa di Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, dikenal wingit. Warga setempat tidak ada yang berani memotong kayu untuk dibawa pulang ke rumah.

“Sekitar lima tahun lalu ada orang asal Muntilan [Magelang] mengambil kayu/ranting di sini untuk tangkringan burung. Sampai di Muntilan, kayu itu diminta dikembalikan [melalui mimpi]. Akhirnya, yang bersangkutan mengembalikan kayu itu,” ujar  Ketua RT 017 di RW 006 Desa Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Klaten, Parjo, 63, Kamis (28/10/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Terus ada lagi, warga Wonosobo ambil akar untuk rangka keris. Sampai di Wonosobo juga disuruh mengembalikan ke sini,” katanya.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Gede Banget, Pohon Asam di Taskombang Klaten Diyakini Berusia 200 Tahun

Meski dikenal wingit, lanjut Parjo, warga di sekitar pohon asam menyulap kawasan pohon raksasa tersebut sebagai area taman. Lokasi tersebut biasa menjadi tongkrongan warga setempat setiap pagi dan sore hari.

“Kalau warga sini enggak ada yang berani ambil kayu atau memotong kayu di sini. Sekitar dua tahun lalu, bagian dahan dari pohon ini tumbang. Itu pun tidak ada yang berani mengambil kayu yang sudah tumbang itu untuk dibawa pulang. Saya sendiri hanya ambil rantingnya untuk dibakar di sekitar sini,” katanya.

Pohon raksasa tersebut diyakini berusia 200 tahun. Selain berdiameter lebih dari 3 meter, konon pohon asam itu pernah tumbang namun tiba-tiba bisa berdiri lagi sendiri.

Baca Juga: DED dan Masterplan Proyek Revitalisasi Wisata WGM Wonogiri Rampung

Berdasarkan pantauan Solopos.com, pohon tersebut berada di Taman Glutuk, Dukuh Klenisan, Desa Taskombang. Batang utama bagian bawah pohon tersebut lebih dari tiga meter. Tinggi pohon sekitar 25 meter.

Di sekitar pohon ditemukan batu berukuran jumbo. Masyarakat setempat meyakini lokasi tumbuhnya pohon asam raksasa itu berada di jalur aliran sungai purba.

“Pohon asam itu sangat ikonik bagi desa ini. Diameter pohon itu sangat besar. Orang tiga [dewasa] membentangkan kedua tangan belum cukup dapat memeluk pohon itu,” kata salah seorang tokoh muda sekaligus Ketua Sanggar Seni Budaya Taskombang Mandiri (Sedyatama), Abimanyu P., Perdana, saat ditemui wartawan di Taskombang, Kecamatan Manisrenggo, Kamis (28/10/2021).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya