SOLOPOS.COM - Seorang PNS membaca pesan moral untuk taat 3M saat membuka pintu kantornya di Diskominfo Sragen, Jumat (15/10/2020). (Solopos-Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN -- Selembar kertas bertuliskan "Ora salaman tetep kekancan, Ora maskeran balik-o kanan" tertempel di pintu masuk ruang staf di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sragen.

Sesuai pesan moral yang tercantum di kertas itu, sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan kantor itu pun tak lagi berjabat tangan atau salaman. Meski akrab, saat saling bertemu ya sekadar menyapa saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di lingkungan kantor lainnya yang masih satu kompleks dengan Diskominfo Sragen pun memiliki budaya yang sama.

1.500an Lahan Terdampak Tol Solo-Jogja di Klaten Sudah Didata, Selanjutnya Apa?

Para PNS di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Sragen tak lagi mengenal jabat tangan tetapi menggantinya dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada atau salam kepal tangan seperti adu panco.

Kabag Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sragen, Dwi Agus Prasetyo, mengatakan pandemi Covid-19 ada budaya baru yang muncul, yakni tidak ada jabat tangan melainkan salam tangan di depan dada.

PNS Memiliki Kesadaran Pribadi

Agus, sapaan akrabnya, melihat hampir seluruh PNS memiliki kesadaran pribadi untuk tidak berjabat tangan sebagai salah satu upaya gerakan 3M, yakni menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.

“Salat saja di musala tidak ada jabat tangan, apalagi di kantin atau di kantor. Orang sudah tak berani jabat tangan. Mereka punya pemahaman sendiri. Cuci tangan pun disediakan di setiap pintu masuk kantor. Jadi tanpa diawasi pun mereka sudah sadar dengan sendirinya,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (17/10/2020).

Pelajar Sragen Novin dan Ardian Bertekad Membuat Hidup Berguna untuk Orang Lain

Di lingkungan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Sragen pun memiliki budaya 3M yang serupa.

Kepala BKPSDM Sragen Sutrisna mengatakan meskipun orang lain mengulurkan tangan untuk berjabat, jabatan tangan itu pun semaksimal mungkin dihindari. Hal itu dilakukan Sutrisna untuk taat protokol kesehatan, yakni 3M.

Perilaku itu pula yang sering ditekankan kepada PNS lainnya lewat apel pagi.

Pendaftaran Lowongan PTPS di Sragen Diperpanjang hingga Senin

Seorang PNS Sragen, Dyah Nursari, mengakui ada perubahan dalam perilaku hidupnya. Kalau dulu setiap bertemu orang, kenal atau tidak kenal, sering berjabat tangan, kini tidak lagi. Sebab, dia menaati protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.

“Dengan berjabat tangan itu berisiko tertular Covid-19. Itulah yang saya dapat dari sosialisasi dan selebaran,” ujarnya.

Seorang warga Krapyak RT 029/RW 009, Sragen Wetan, Lanjar, 44, memiliki cara lain sebagai pengganti jabat tangan, yakni mengepalkan tangan. Ia jujur mengaku sering lupa cuci tangan saat berpergian.

Tetap Mematuhi Protokol Kesehatan

Ia pun menyiapkan tempat cuci tangan di depan rumah agar terbiasa cuci tangan. Saat pertemuan warga di lingkungan RT pun, Lanjar tetap mematuhi protokol kesehatan seperti warga lainnya.

“Kadang pekewuh [sungkan] saat bertemu orang yang lebih tua. Kalau sebaya sering saya tolak. Sorry rasah salaman disik [Maaf, tidak usah berjabat tangan dulu],” ujarnya.

Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen dr. Sri Subekti menjelaskan alasan tidak berjabat tangan itu karena tangan menjadi organ paling sering kontak dengan macam-macam benda.

IAIN Surakarta Menjadi UIN Tinggal Tunggu Presiden Jokowi

Dia menyarankan anggap saja selama kondisi pandemi Covid-19 semua ada potensi virusnya.

“Dengan jabat tangan bisa menularkan atau menyebarkan virus kemana-mana. Oleh karenanya semua orang wajib melakukan 3M. Salaman paling aman dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya