Solopos.com, SRAGEN — PMI Kabupaten Sragen menutup kegiatan program penanganan Covid-19 di dua desa, yaitu Desa Pengkol, Kecamatan Tanon, dan Desa Brojol, Kecamatan Miri, Selasa (26/10/2021). Kegiatan ini didukung Korea International Cooperation Agency (Koica).
Sekretaris PMI Sragen, Darmawan, menjelaskan program penanganan Covid-19 dengan memberdayakan Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) ini berlangsung sejak akhir Agustus 2021. Pemerintah desa, sukarelawan, dan masyarakat yang pernah terlibat diharapkan tetap menjalankan program penanganan Covid-19 dengan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
PMI menyasar dua desa tersebut karena adanya potensi sukarelawan Sibat selain banyaknya kasus Covid-19 dari klaster Kudus saat gelombang kedua. PMI melakukan pelatihan surveilans kesehatan berbasis masyarakat, sosialisasi tentang pencegahan Covid-19 yang menyasar pasar tradisional, sekolah, dan area publik.
Baca Juga: Warga Sragen yang Awalnya Takut, Mulai Bersedia Divaksin
Sibat juga melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin dan membangun sarana cuci tangan di tempat umum. Mereka juga membantu Satgas Penanganan Covid-19 desa setempat dengan melakukan penelusuran kontak.
Sukarelawan Sibat berusaha memberikan informasi yang benar tentang Covid-19 kepada masyarakat, termasuk pentingnya karantina dan isolasi mandiri. Selain itu, sukarelawan berperan dalam pemantauan warga yang melakukan isolasi mandiri.
“Selanjutnya untuk mendukung penguatan Sibat diharapkan selalu berkomunikasi dengan Posko melalui jejaring sosial dan bersinergi. PMI akan memberikan peningkatan kapasitas sumber daya manusia dengan pelatihan water rescue sesuai dengan potensi kebencanaan di wilayah dua desa,” kata dia kepada Solopos.com, melalui keterangan tertulis.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
