SOLOPOS.COM - Anggota Komisi III DPRD Kota Solo meninjau proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo, Mojosongo, Jebres, Solo, Jumat (22/10/2021). Proyek pembangunan PLTSa Putri Cempo saat ini sudah mencapai 50,3% dan ditargetkan selesai pada April 2022 mendatang. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Hingga pekan terakhir Oktober 2021, proyek pembangunan fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Sampah atau PLTSa Putri Cempo di Mojosongo, Solo, sudah lebih dari separuh jalan. Ditargetkan pembangunan rampung pada Mei 2022 dan bisa uji coba operasional pada Juni 2022.

Saat ini, PT Solo Metro Citra Plasma Power (SMCPP) selaku investor PLTSa tengah mendatangkan 114 kontainer berisi material pembangunan dari Tiongkok, Austria, dan India. Kedatangan kontainer itu bertahap, di mana batch pertama sudah datang 24 dari 57 unit terjadwal.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kemudian pada batch kedua, didatangkan lagi 57 unit kontainer. Direktur PT SMCPP, Elan Suherlan, mengatakan tiga unit kontainer sudah tiba di lokasi pada pekan ini. Sedangkan 20 unit lainnya masih di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang karena masih mengurus masterlist dan pengeluaran barang.

Baca Juga: Pekan Terakhir Solo Great Sale 2021, Banjir Promo Diskon hingga 50%

“Kalau prosesnya cepat, kami bisa segera mengejar pembangunan. Jadi, proses pengeluaran barang dari pelabuhan ini sangat berpengaruh pada proyek,” katanya kepada wartawan, Senin (25/10/2021).

Elan menyampaikan fondasi mesin yang akan dipasang untuk PLTSa Putri Cempo Solo sudah rampung seluruhnya. Sehingga saat perlengkapan mesin itu tiba, investor bisa langsung merakit.

“Begitu mesin datang langsung pasang. Jadi target kami kalau lengkap semua, perakitan mesin selesai dalam tiga bulan dan bisa diuji coba,” paparnya.

Baca Juga: Tips Hindari Teror Debt Collector Pinjol ala Bos Jasa Penagihan Solo

Mayoritas Material Buatan India

Elan menambahkan peranti pelengkap mesin PLTSa Putri Cempo Solo di batch pertama datang bertahap dan ditargetkan selesai April 2022. Sedangkan batch kedua ditargetkan Juni 2022. Diharapkan semua selesai Juni 2022 dan langsung uji coba.

Ia menjelaskan mayoritas perlengkapan mesin itu buatan India. Ada pula buatan Austria namun fabrikasi dilakukan di Tiongkok. Investor sudah menyiapkan lahan di dekat TPA Putri Cempo untuk menampung puluhan kontainer itu.

Pada sisi lain, Bea Cukai Tanjung Emas memberikan fasilitas penundaan bea masuk dan pajak dalam rangka impor bernama fasilitas Vooruitslag kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo lewat PT SCMPP.

Baca Juga: Terkuak! Mahasiswa UNS Peserta Diklat Menwa Terima Pukulan di Kepala

“Pemberian fasilitas ini merupakan bentuk dukungan kami, Bea Cukai Tanjung Emas kepada Pemkot Solo, melalui energi baru terbarukan dalam penyediaan listrik nasional,” kata Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Emas, Anton Martin, di Solo, Senin.

Anton berharap program ini mampu meningkatkan pengelolaan sampah serta menginspirasi pengembangan pemanfaatan energi yang ramah lingkungan ke depannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya