SOLOPOS.COM - Plt Kapolresta Solo, Kombes Alfian Nurrizal (tengah), berfoto bersama jajaran pengurus DPD LDII Kota Solo seusai kunjungan pada Selasa (13/9/2022) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Pelaksana tugas (Plt) Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal, melakukan kunjungan atau silaturahmi ke Kantor DPD Lembaga Dakwah Islam Indonesia atau LDII di Ponpes Budi Utomo Solo, Selasa (13/9/2022) siang.

Kedatangan Alfian disambut Ketua DPD LDII Solo Muhammad Zein dan jajaran pengurus. Selanjutnya mereka melakukan pertemuan sekitar satu jam. Isu tentang keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menjadi topik utama pembicaraan mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Saat diwawancarai wartawan, Muhammad Zein, mengaku menyambut baik kedatangan Plt Kapolresta Solo yang mengajak untuk menjalankan program-program tentang kamtibmas, utamanya di kalangan warga LDII Kota Bengawan.

“Ada kesepakatan, program, terkait informasi atau pemberian informasi, pemantapan kepada warga kami dari Plt Kapolresta Solo, agar bisa memberikan informasi ke warga kami terkait kamtibmas. Juga agenda lain,” ujarnya.

Zein menyatakan LDII Solo siap berkolaborasi dengan Polresta Solo dalam menjaga kamtibmas di Solo. Sikap itu menurutnya sebagai komitmen dan dedikasi LDII Solo yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945.

Baca Juga: Pengurus LDII dan Pimpinan PCNU Solo Bertemu, Ternyata Ini Tujuannya

“Kami ingin warga kami diberikan bagaimana menjadi warga negara yang baik, yang bisa menjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing. Juga sempat disinggung tentang radikalisme dan bullying di pesantren,” terangnya.

Saat menerima kunjungan Plt Kapolresta Solo itu, Zein menegaskan LDII Solo memberikan perhatian serius terhadap potensi terjadinya bullying dan radikalisme di pondok-pondok pesantren yang dikelola. Menurutnya, radikalisme dan bullying tidak boleh ada di pesantren.

Menjalin Silaturahmi dengan Tokoh Agama

“Bullying ini jangan sampai terjadi lagi. Karena orang tua itu kan memercayakan kepada ponpes dan menitipkan anak mereka agar dididik menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik. Mereka kan jauh dari orang tua,” imbuhnya.

Baca Juga: Undang Motivator, LDII Jateng Gembleng Ratusan Kepala Sekolah di Solo

Menurut Zein, santri yang mengalami bullying harus melapor ke kantor pengelola ponpes. Setelah itu, korban dan pelaku bullying didamaikan. Tak sampai di situ saja. Pelaku bullying diberi pengertian tak boleh melakukan itu.

“Bullying sangat tidak boleh, dan dilarang di pondok. Terkait bullying ini menjadi program utama kami, juga radikalisme. Di pondok kami ada pelajaran sejarah nasional dan wawasan kebangsaan bersama TNI/Polri,” urainya.

Sedangkan Kombes Alfian Nurrizal mengaku telah dan terus bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama dan ormas Islam Solo. LDII Solo menjadi salah satu yang dikunjungi guna menjalin silaturahmi dan kesamaan pandangan.

Baca Juga: Pengurus LDII Solo Datang Berkunjung, Habib Syech Sampaikan Pesan Ini

“Kami bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh agama, bertemu langsung Ustaz Zein di Ponpes Budi Utomo, tentu agar ke depan kegiatan wawasan kebangsaan dan nasionalisme kepada anak ponpes terus ditingkatkan,” ujarnya.

Alfian mengapresiasi komitmen LDII Solo dalam memberikan materi tentang wawasan kebangsaan, Pancasila, dan nasionalisme, kepada para santri. Hal itu penting untuk mencegah munculnya bibit-bibit paham radikalisme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya