SOLOPOS.COM - Suasana sungai di Objek wisata Mata Air Cokro (OMAC) Klaten, Jumat (26/5/2017). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KLATEN -- Objek wisata air menjadi salah satu objek wisata yang paling diwaspadai menjadi sumber penularan Covid-19 di Klaten. Oleh karena itu, Pemkab Klaten hingga kini belum memberikan lampu hijau kepada pengelola wisata air untuk kembali beroperasi.

Padahal, objek wisata air menjadi salah satu tulang punggung pariwisata Klaten. Kabupaten ini memiliki banyak objek wisata air yang diminati wisatawan. Selain Umbul Ponggok yang populer itu, ada pula Objek Mata Air Cokro (OMAC) Tulung, Umbul Manten, Wisata Mata Air Cokro Umbul Ingas, Jolotundo, Umbul Sigedang-Kapilaler, dan lainnya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Klaten, Sujarwanto Dwiatmoko, belum berani membuka kembali objek wisata air di tengah pademi corona yang belum melandai. Sujarwanto ingin memastikan lebih dulu seluruh pengelola objek wisata air disiplin menaati protokol kesehatan. Termasuk mendisiplinkan pengunjung untuk ikut pula menerapkan protokol kesehatan.

Tekan Kematian Ibu Hamil, Dinkes Klaten Datangkan Dokter Spesialis ke Puskesmas

Ia mengaku banyak pengelola tempat wisata air yang meminta agar Pemkab mengizinkan mereka beroperasi kembali. Hal itu terkait dengan upaya menggerakkan perekonomian warga dan desa di kawasan objek wisata air.

"Keluhan dari para pengelola objek wisata air sudah sering disampaikan. Seperti mahalnya biaya perawatan dan lainnya. Kami pun juga ingin kesehatan warga tetap terjaga dan perekonomian warga dapat jalan. Hingga saat ini, kami masih evaluasi. Kami terus melakukan pengamatan. Kematangan sikap disiplin menaati protokol pencegahan Covid-19 sangat penting," kata Sujarwanto, saat ditemui wartawan di Monumen Juang  45 Klaten, Senin (19/10/2020).

Bertolak Belakang

Lebih lanjut ia mengatakan jika akhirnya diberikan izin, Pemkab akan memprioritaskan objek wisata air yang aliran airnya mengalir secara rutin alias tidak berhenti. "Evaluasi sudah dilakukan sejak beberapa hari kemarin. Saat ini masih dalam tahap pengamatan. Saya memang meminta yang dievaluasi terutama yang airnya flowing. Aliran airnya tidak berhenti . Soal kapan dibuka, kita tunggu bersama-sama. Di saat sekarang, zona di Klaten adalah oranye Covid-19," katanya.

Jadi Percontohan Sekolah Tatap Muka, SMPN Klaten Ini Malah Ditutup Karena Ada Guru Positif Corona

Pernyataan Plt Bupati ini bertolak belakang dengan pernyataan Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten, Sri Nugroho. Dalam wawancara sebelumnya, Sri Nugroho mengatakan bakal membuka seluruh objek wisata air pekan mendatang. Meski segera dibuka, Pemkab Klaten mewanti-wanti ke seluruh pengelola objek wisata air di Klaten agar dapat menerapkan protokol pencegahan Covid-19 ekstra ketat.

"Seluruh pengelola objek wisata diharapkan dapat mematuhi protokol pencegahan Covid-19 [pembatasan ke pengunjung, pemberian jeda waktu bagi perenang, dan pembatasan waktu bagi para perenang]," kata Sri Nugroho.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya