SOLOPOS.COM - Ilustrasi pilkada. (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Jajaran pengurus Partai Keadilan Sejahtera atau PKS menjalin pertemuan dengan elite Partai Nasdem Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pertemuan ini guna membahas peluang koalisi PKS dan Partai Nasdem dalam Pilkada Kota Jogja tahun 2024.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kota Jogja Sigit Wicaksono mengatakan masa jabatan Wali Kota Jogja saat ini berakhir pada Mei 2022 dan pelaksanaan pilkada digelar serentak pada November 2024. Komunikasi politik dimulai untuk membangun poros koalisi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Kurir Kerap Diamuk Konsumen, Haruskah Sistem COD Dilanjutkan?

"Yang pertama, silaturahmi politik membuka peluang koalisi. Yang kedua, kami ingin dua kekuatan politik ini membentuk poros baru menatap Pilkada Kota Yogyakarta,” kata Sigit yang juga anggota DPRD Kota Jogja, di Kantor Nasdem, Gondokusuman, Kota Jogja, DIY, Jumat (11/6/2021) malam.

Sigit juga mengatakan PKS dan Partai Nasdem akan menyusun berbagai kajian strategis untuk pembangunan Kota Jogja. “Kami akan menyusun kajian strategis tentang akselerasi pembangunan. Kami ingin arah pembangunannya langsung terasa di masyarakat. Nanti [kajian] melibatkan banyak pakar. Jadi, ada gagasan yang kami usung, bukan sekadar kontestasi menang-kalah,” katanya.

Bangun Sinergi

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Kota Jogja, Dwi Candra Putra, menerima pendekatan pembangunan yang diusung PKS. "Nasdem membangun sinergi dengan PKS berbasis ekonomi-pembangunan. Saat ini kami fokus mengawal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) menjelang masa akhir Pemerintah Kota Jogja. Jadi, semua tertata agar ikhtiar kami dirasakan masyarakat," kata Dwi yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Jogja.

Ketua DPD PKS Kota Jogja Nasrul Khoiri menjelaskan pertemuan ini merupakan sarana memadukan kekuatan gagasan kedua partai. Legislator di DPRD Kota Jogja itu ingin peluang koalisinya bersama Nasdem menghasilkan keberpihakan pada masyarakat.

Baca Juga: Firli Bahuri Tak Hadiri Debat Terbuka soal TWK, Ini Alasan KPK

"Frekuensi ini harus disatukan karena kami sama-sama berjuang di jalur politik-keberpihakan. Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk masyarakat Jogja,” kata Nasrul.

Untuk maju dalam Pilkada Kota Jogja, partai politik harus memiliki modal minimal sembilan kursi DPRD. Saat ini Fraksi Nasdem memiliki empat kursi dan Fraksi PKS memiliki lima kursi. Bila koalisi ini resmi terjalin, Nasdem dan PKS dapat mengusung pasangan calon wali kota untuk Pilkada Jogja.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya