SOLOPOS.COM - Sebanyak lima PKL yang baru buka di Pusat PKL Taman Kartini, Sragen Tengah, Sragen, pada Kamis (8/4/2021). Sebanyak 48 PKL lainnya memilih masih tutup karena masih mencari hari baik. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Dari 53 orang pedagang kaki lima (PKL) yang menempati Pusat PKL Taman Kartini, Sragen, ternyata baru lima pedagang yang membuka lapak. Puluhan pedagang lainnya belum buka lapak karena ada yang menunggu waktu dan ada yang memang belum cukup memiliki modal usaha.

Lima PKL Taman Kartini Sragen yang buka itu pun merupakan PKL di bidang kuliner. Sementara masih banyak PKL lainnya yang masih tutup. Beberapa pedagang lainnya ada yang mulai berbenah membuat sekat permanen dari galvalum atau sekat semi permanen untuk memisahkan antarlapak PKL.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Bukan dengan Pijat, Ini Cara yang Benar Mengobati Saraf Kejepit

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti Linda yang membuka lapak kuliner daging ayam dengan nama Warung Hokki. Linda memulai buka usaha pada Sabtu (3/4/2021) lalu. Ia mulai membuka warung berukuran 1,5 meter x 3 meter itu pada pukul 10.00 WIB. Warung itu buka hingga malam hari hingga pukul 21.00 WIB.

“Animo pengunjung sudah lumayan. Setiap hari tetap laku. Kemarin pernah dapat pesanan makanan dari dinas. Saya tidak tahu kenapa PKL lain belum buka juga. Kebetulan di warung saya ada makanan nasi campur khas Bali yang disukai warga Sragen,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (8/4/2021).

Paguyuban

Puluhan PKL tersebut tergabung dalam Paguyuban Pedagang Selter Kartini (Gang Sekar) Sragen. Ketua Paguyuban Gang Sekar Sragen, Adi Tri Atmoko, pun memilih belum membuka lapaknya.

Ia memilih bekerja daripada buka lapak pada Kamis siang. Ia menyadari bila para PKL lainnya pun belum buka. Padahal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyilakan untuk segera buka.

“Kelihatan mereka menunggu hari yang pas. Biasa orang Jawa seperti itu. Sekarang yang buka belum banyak tetapi sudah ada baik di waktu siang maupun malam. Kalau kendalanya, yaitu masalah dana sama hari buka yang baik yang masih dicari pedagang,” ujarnya.

Baca Juga: Seorang Guru di Kulonprogo Meninggal Dunia Ditabrak Remaja

Adi sendiri mengaku terkendala dengan modal usaha. Ia bekerja untuk mencari modal usaha. Ia berencana membuka lapaknya pada pertengahan April 2021 mendatang. “Kendala sebagian besar di modal usaha tetapi tidak semua. Mungkin hanya saya saja, hehehehe,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto sudah membuka pintu kredit tanpa agunan bagi PKL Taman Kartini ke Perusahaan Daerah (PD) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Djoko Tingkir. Kredit tanpa agunan itu, ujar Sekda, syaratnya harus masuk sebagai anggota koperasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya