SOLOPOS.COM - Pedagang menjual jasa penukaran uang recehan di Jl. Alun-alun utara, Jumat (10/6/2016). Untuk menukarkan uang recehan sebanyak Rp100.000,- warga harus membayar Rp110.000. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

PKL Solo, pedagang musiman penjual jasa penukaran uang mulai marak.

Solopos.com, SOLO–Pedagang kaki lima (PKL) musiman yang menjual jasa penukaran  uang merebak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Minggu (12/6/2016), para PKL menjual jasa penukaran uang di pinggir jalan di kawasan bebas PKL, di antaranya Jl. Jenderal Sudirman, maupun Jl. Slamet Riyadi.

Salah satu penyedia jasa penukaran uang yang ditemui di kawasan Jl. Slamet Riyadi, Budi S. mengaku menawarkan jasa penukaran uang hingga di jalan raya untuk menarik para pembeli yang tengah melintas di jalan tersebut.

“Tingkat persaingannya semakin ketat. Jadi harus berlomba untuk mendapatkan konsumen meski harus berdiri hingga di jalur kendaraan,” katanya.

Dia menilai penjualan uang baru ini membantu masyarakat yang ingin mendapat uang baru untuk keperluan Lebaran tanpa antre panjang di kantor Bank Indonesia.

“Keuntungan yang saya ambil hanya 10 persen dari setiap nilai transaksi,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Penegakkan Peraturan Daerah (Perda) Satpol PP Solo, Sutarjo, mengatakan akan menertibkan para penjual jasa penukaran uang di jalan-jalan protokol. Hal ini menyusul kian merebaknya pedagang musiman yang menjual jasa penukaran uang dalam beberapa hari terakhir.

“Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Slamet Riyadi, Plaza Manahan, Jl. Adisucipto adalah kawasan steril PKL. Jadi kami akan menertibkannya,” kata dia ketika dihubungi Solopos.com, Minggu.

Lebih lanjut dia mengatakan penjual jasa penukaran uang baru dilarang menjual di kawasan tertib PKL. Menurutnya, kawasan Jl. Jenderal Sudirman dan Jl. Slamet Riyadi merupakan kawasan yang telah dinyatakan sebagai area steril PKL. Namun jalan tersebut menjadi salah satu tempat favorit bagi penyedia jasa menjual jasa penukaran uang. Mereka menawarkan jasa penukaran uang kepada pengendara kendaraan yang lewat.

“Mereka berdiri hingga di tengah jalan dengan membawa tumpukan uang pecahan baru,” katanya.

Pihaknya mengatakan akan menerjunkan tim untuk menertibkan keberadaan PKL tersebut. Mereka adalah pedagang musiman yang jualan hanya menjelang Lebaran. “Kami akan tertibkan, agar mereka jualan tidak di area terlarang,” tuturnya.

Pihaknya segera berkoordinasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) terkait lokasi yang akan digunakan bagi para PKL tersebut. Menurutnya, keberadaan para penjual jasa penukaran uang di pinggir jalan sangat mengganggu kelancaran lalu lintas. Selain itu juga berisiko tinggi menjadi korban kejahatan seperti penjambretan dan rawan peredaran uang palsu.

“Penjual itu kan biasanya melambaikan uang pecahan baru ke pengguna jalan. Nah rawan sekali untuk dijambret. Nanti kami siapkan tempat buat mereka. Lokasinya di mana menunggu koordinasi dengan DPP,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya