SOLOPOS.COM - Kondisi deretan selter PKL Manahan, Solo, Minggu (26/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL Selter Manahan Solo meminta kelonggaran batas waktu kepindahan hingga dua pekan setelah Lebaran. Hal itu agar mereka memiliki lebih banyak waktu apabila ada pedagang yang pulang kampung.

Seperti diketahui, PKL di selter Manahan harus pindah setelah Lebaran karena lokasinya akan ditata oleh Pemkot Solo. Ketua Paguyuban PKL Selter Manahan Gotong Royong, Koko Kuncoro, mengatakan batas waktu sepekan setelah Lebaran untuk pindah sangat singkat mengingat pedagang harus memindahkan perabot yang jumlahnya tak sedikit.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di samping itu, mereka berharap masih bisa berjualan beberapa saat sebelum akhirnya pindah. Setelah diundang ke Pemkot untuk membahas soal penataan selter itu, Koko langsung sosialisasi ke pedagang dan mereka bisa menerima. Meski ada pula yang meminta kelonggaran.

Baca Juga: Pedagang di Selter Manahan Solo Diminta Pindah, Ini Batas Waktunya

“Ya, kami sampaikan keinginan tersebut ke Dinas Perdagangan. Sesuai kesepakatan, kami bersedia pindah tanpa perlu dicarikan tempat pengganti, asal nanti boleh kembali berjualan di sana setelah pembangunan selesai,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/2/2022).

Koko mengatakan berdasarkan sosialisasi yang diterimanya, pembangunan jalur pedestrian dan taman di kawasan selter PKL Manahan Solo itu rampung pada Desember. Sehingga, pembangunan berjalan selama kurang lebihnya enam bulan.

Ia juga mendapat informasi soal rencana penyelenggaraan Piala Dunia U-23 2023 yang mengharuskan lokasi steril dari PKL selama agenda itu berlangsung. Beberapa pedagang sudah bersiap mencari lokasi pengganti dan sejumlah lainnya pilih libur berjualan.

Baca Juga: Selter PKL Manahan Solo Ditata Tahun Ini, Jadi Dibangun 2 Lantai?

Jumlah Pedagang Berkurang

Seusai pembangunan, sambung Koko, PKL boleh kembali berjualan di lokasi yang dipastikan berbeda dengan saat ini. Selter sebelah selatan pintu masuk barat Stadion Manahan Solo di Jl KS Tubun nantinya hilang, begitu pula sebelah timur pintu masuk utara Stadion Manahan di Jl Menteri Supeno.

“Per pedagang mendapatkan jatah masing-masing satu selter, karena kondisinya saat ini ada pedagang yang punya lebih dari satu selter. Jumlah pedagang memang banyak berkurang dibandingkan awal penataan beberapa waktu lalu. Hanya tersisa 132 pedagang, dari semula lebih dari dua kali lipatnya,” jelas Koko.

Baca Juga: Anggota DPRD Solo Beri Pesan Begini soal Penataan Selter PKL Manahan

Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Solo, Joko Supriyanto, mengatakan pagu anggaran penataan mencapai Rp14 miliar. Desainnya masih dibicarakan bersama Dinas Perdagangan (Disdag) dan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora).

“Bagaimana jalur pedestrian, kemudian bentuk selternya masih didiskusikan. Walikota menginginkan jalur pedestriannya menggunakan batu andesit. Usulan-usulan dari kedua satker akan ditampung mengingat anggaran senilai itu harus mencakup penataan kawasan di Jl Menteri Supeno dan Jl KS Tubun,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya