Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendorong pedagang kaki lima (PKL) ikut berupaya mencegah penularan hepatitis akut pada kegiatan car free day (CFD) di Minggu (15/5/2022) nanti. PKL diminta untuk mengurangi aktivitas mencuci piring dan peralatan makan lain.
Itu artinya, PKL kuliner diimbau untuk menggunakan peralatan makan sekali pakai. Hal itu dijelaskan Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, sesuai hasil rapat koordinasi Satgas Penanganan Covid-19 Kota Solo pekan ini.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Makanan yang dijual, pertama menghindari atau mengurangi kegiatan-kegiatan yang banyak cuci piring, sendok, gelas, dan sebagainya. Selain untuk menjaga kebersihan, itu untuk menghindari terkait isu menonjol hepatitis akut,” kata dia saat jumpa pers di Balai Kota Solo, Jumat (13/5/2022).
Selain itu, upaya yang bakal diterapkan untuk mencegah penularan adalah dengan cara mengendalikan ruang atau mengurangi tikar. Misalkan, dulu satu PKL menggelar tiga tikar, kini dikurangi menjadi dua tikar.
Baca Juga: PKL Boleh Jualan di City Walk CFD Solo, Diprioritaskan KTP Solo
“Kami berharap PKL ini untuk bisa menunjukkan ketertiban, rapi, dan teratur. Sehingga uji coba car free day bisa berlangsung lebih baik ,” jelasnya.
Menurut dia, konsep CFD Solo terkini hampir sama dengan CFD sebelum ditutup. Tidak ada zonasi khusus yang memisahkan kuliner, kerajinan, maupun fashion.
“Ya kami adopsi saja yang lama, ada mainan silakan. Orang berjalan lalu anaknya pengin mainan silakan beli. Orang di situ sudah haus silakan beli dawet,” ungkap Heru.
Dia mengatakan Pemkot Solo bakal melakukan evaluasi CFD Solo setiap pekan. Evaluasi supaya CFD berjalan lebih baik.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
