SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Kemelut pedagang kaki lima (PKL) di Alun-alun Kidul (Alkid) dengan Keraton Solo terus bergulir. Dalam perkembangannya, suara PKL pecah terbagi dua. Kali ini, sebagian PKL yang mengatasnamakan Paguyuban PKL Alkid Bersatu malah mendukung program Keraton.

Pengurus paguyuban, Ikwan Yunianto, mengatakan pembentukan paguyuban yakni untuk menjalankan aturan Keraton berkaitan dengan keberadaan PKL yang berjualan Alkid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tentu kami ingin menciptakan situasi yang kondusif dan rapi di Alkid. Ya tujuannya supaya mencerminkan dan mengedepankan prinsip wisata budaya sejarah,” ujar Ikwan kepada wartawan, di Alkid, Sabtu (27/4/2013).

Ikwan menegaskan pernyataan sebagian PKL beberapa hari lalu yang menolak dikelola Keraton tidak benar. Bahkan, kata dia, PKL yang mengatasnamakan paguyuban tidak pernah membuat pernyataan yang menentang aturan Keraton.

“Pedagang yang mengeluarkan statemen di media itu bukan termasuk anggota paguyuban,” jelas dia.

Pihaknya yang mengatasnamakan paguyuban justru berterimakasih kepada pihak Keraton karena telah diperbolehkan berjualan di kawasan Alkid. Selain itu, kata dia, pembentukan Paguyuban Alkid Bersatu bisa menjembatani komunikasi pihak Keraton dengan PKL yang berjualan di kawasan Alkid.

“Pernyataan resmi ya atas nama paguyuban. Jadi jangan percaya dengan statemen dari PKL yang justru membuat suasana memanas. Selama ini kami berhubungan baik dengan Keraton,” timpal pengurus paguyuban lainnya, Sutoyo.

Sebagaimana diketahui, beberapa PKL Alkid Pasar Kliwon menginginkan pengelolaan ada ditangan Pemkot di bawah naungan Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Kota Solo. Alasan PKL, pengelolaan dari Pemkot lebih fleksibel dibandingkan dengan pengelolaan dari Keraton Solo.

Menanggapi pernyataan tersebut, pihak Keraton geram. Keraton Solo meminta pedagang kaki lima (PKL) angkat kaki dari Alkid. Permintaan Keraton lantaran kawasan Alkid sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, alasan kesemrawutan Alkid yang saat ini dipenuhi ratusan PKL membuat Keraton semakin menghendaki PKL pindah.

Sementara itu, Pemkot Solo merespons positif harapan PKL Alkid Solo yang ingin dikelola di bawah naungan DPP Solo. Pemkot siap berunding dengan Keraton Solo selaku pemilik aset kawasan cagar budaya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya