SOLOPOS.COM - Ilustrasi medsos (Detik.com)

Solopos.com, JOGJA - Satgas Covid-19 di tingkat mikro mengakui kesulitan mengendalikan masyarakat untuk bersinergi dalam penanggulangan Covid-19. Derasnya arus informasi di sosial media disebut menjadi menjadi salah satu penyebabnya.

Karena berimbas kepada pemahaman masyarakat dalam penanggulangan Covid-19, sehingga menyulitkan Satgas Penanganan Covid-19 di tingkat mikro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kampung Sayidan, Kemantren Gondomanan, Imawan Wibisana mengungkapkan, saat ini di wilayah setempat secara struktur memang belum terbentuk Satgas Penanganan Covid-19 mikro. Namun, ia mengaku bahwa peran itu diemban oleh Kampung Tangguh Bencana (KTB) yang juga sudah dibentuk di wilayah itu.

"Secara resmi memang belum terbentuk. Tapi karena kami juga ada KTB dan nantinya pengurus Satgas Covid-19 itu-itu juga orangnya. Makanya diambil alih oleh pengurus KTB saja," kata dia, Jumat (11/6).

Baca juga: Tak Betah di Selter Isolasi, Pasien Covid-19 di Bantul Kabur

Dia menjelaskan, secara teknis penanganan tidak menemukan kendala yang signifikan ketika di lapangan. Hanya saja, perbedaan persepsi di tengah warga kadang kala menyulitkan satgas mikro saat menemukan pasien Covid-19.

"Sekarang kan semua sudah punya gawai sendiri jadi bisa mengakses informasi. Jadi persepsinya bisa berbeda-beda, itu kadang cukup merepotkan," imbuhnya.

Dia mencontohkan saat terdapat pasien terkonfirmasi Covid-19 di wilayah itu beberapa waktu lalu. Sesuai aturan warga itu mesti isolasi mandiri dan mendapat pasokan makanan sewaktu isolasi. Namun, ada sebagian warga yang tidak setuju dengan hal itu. Alasannya, mendatangi lokasi warga yang terkonfirmasi Covid-19 sangat rentan.

"Padahal kalau protokolnya diikuti kan juga tidak terlalu bahaya. Nah hal-hal semacam itu yang kadang ditemukan di lapangan," imbuhnya.

Baca juga: Begini DIY Tumbuhkan Ekonomi di Atas 7%

Tegur Warga

Sementara, Kepala Kampung Demangan, Prayogo Sunaryo mengatakan, di tempatnya Satgas Penanganan Covid-19 tingkat kampung atau mikro juga belum terbentuk. Namun, penanganan dan penanggulangan Covid-19 telah diampu oleh Satgas di tingkat RT, RW dan juga kelurahan.

Dalam penanganan Covid-19, pihaknya juga tidak menemui kendala. Yang penting adalah selalu koordinasi dan komunikasi, saling mengingatkan terkait dengan pelaksanaan 5M. Juga tidak segan menegur warga yang tidak taat prokes.

"Untuk bantuan kebutuhan pangan selama isolasi mandiri dari dinas sosial kita koordinasi dengan kelurahan. Selain itu, bantuan dari swadana masyarakat setempat juga ada. Alat penyemprotan dan desinfektan dari BPBD dengan tenaga dari warga setempat. Serta pengobatan atau vitamin dari Puskesmas, jadi semuanya lengkap," pungkasnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya