SOLOPOS.COM - Wali Kota Malang Sutiaji (mengenakan jaket kulit cokelat) melakukan pengecekan jaringan pipa PDAM yang bocor di kawasan Jalan Candi Kidal Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Senin (13/1/2020) malam.

Solopos.com,  MALANG — Kerusakan jaringan pipa air PDAM membuat lebih dari 21.000 keluarga di Kota Malang mengalami krisis air bersih dalam beberapa pekan terakhir. Saking seriusnya persoalan ini sampai-sampai Wali Kota Malang, Sutiaji, mengecek langsung kebocoran pipa di Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, ini pada Senin (13/1/2020) malam.

“Terganggunya layanan PDAM Kota Malang kepada pelanggan ini murni gangguan teknis. Saya melihat secara langsung di lokasi hingga Senin tengah malam sekitar pukul 23.00 WIB. Kebocoran memang murni teknis dan sudah direkayasa berkali-kali tapi belum ketemu solusi,” kata Wali Kota Malang Sutiaji, seperti dilansir Antara.

Promosi Komeng The Phenomenon, Diserbu Jutaan Pemilih Anomali

Selain melakukan rekayasa jaringan, Sutiaji juga sudah menginstruksikan PDAM Tugu Tirta Kota malang untuk mengajukan permohonan bantuan pipa sebagai pengganti pipa yang bocor tersebut ke Kementerian PUPR.

Ekspedisi Mudik 2024

Didampingi Sekda Kota Malangyang juga Dewan Pengawas Perumda Tugu Tirta, Wasto, beserta jajaran Direksi Perumda Tugu Tirta, Sutiaji langsung turun ke dalam lubang pipa untuk memastikan masalah teknis kebocoran pipa. Ia juga mendatangi rumah warga yang terdampak luapan air PDAM.

Sebelumnya Sutiaji mendatangi kantor PDAM untuk segera mencari solusi, membantu warga terdampak dan meminta manajemen BUMD itu memberikan penjelasan kepada publik atas kondisi yang terjadi.

Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tugu Tirta, Nor Mukhlas, meminta maaf kepada seluruh pelanggan PDAM yang terdampak. Mukhlas menerangkan tekanan debit air lebih tinggi daripada kemampuan penampang pipa yang terlewati. Untuk menghindari kebocoran dan kerusakan yang lebih parah, langkah teknis yang dilakukan adalah menurunkan debit air. Hal itu berdampak pada beberapa pelanggan, terutama kawasan timur Kota Malang.

Mukhlas menyampaikan sejumlah wilayah yang sebelumnya air nya tak mengalir kini sudah mulai teraliri. Namun aliran airnya tidak terlalu deras karena masih dalam tahapan perbaikan pipa melalui rekayasa jaringan dengan mengambilkan ke sumber Wendit 1 dan Wendit 2 agar wilayah yang terganggu layanan bisa teraliri meskipun tidak deras.

Upaya lain yang dilakukan adalah memberikan air gratis melalui mobil tangki. Selama proses perbaikan, masyarakat diminta untuk menandon air.

PDAM telah menyiapkan 10 kendaraan, baik mobil dan truk untuk mengangkut air bersih. Ada 3 unit tangki PDAM Kota Malang, 3 unit dari Dinas PUPR Perkim Kota Malang, 2 unit dari Perum Among Tirta Kota Batu, dan 2 unit Perum Tirta Kanjuruhan.

Untuk merehabilitasi jaringan pipa di kawasan tersebut, PDAM Kota Malang meminta bantuan ke Kementrian PUPR karena memerlukan biaya cukup besar. Biaya yang dibutuhkan untuk merehabilitasi jaringan tersebut sekitar Rp35 miliar jika memakai pipa Hdpe, Daxtil Rp195 miliar dan Ji Rp26 miliar.

Oleh karena itu, pihaknya meminta bantuan kepada pusat agar pipa yang berada di Jl Raya Kidal tersebut tidak bocor terus menerus. “Di sana lokasinya cukup ekstrem karena berada di cekungan dengan panjang kurang lebih 3,7 km,” paparnya.

Pipa yang mengalami kebocoran tersebut juga merupakan bantuan dari Kementerian PUPR pada 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya