SOLOPOS.COM - Tebing Gunung Lawu. (Istimewa/Tim SAR Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR – Seorang remaja perempuan pendaki asal Kecamatan Delanggu, Klaten, Jawa Tengah, pingsan dalam perjalanan mendaki Gunung Lawu, Sabtu (13/2/2021). Pendaki berinisial G, 17, itu pingsan akibat tidak makan sebelum melakukan pendakian.

Hal tersebut disampaikan anggota sukarelawan Anak Gunung Lawu (AGL), Budi "Babi" Santoso, yang membantu G turun gunung pada Minggu (14/2/2021). Budi mengatakan, G baru kali pertama mendaki Gunung Lawu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pendaki asal Klaten itu berangkat bersama rombongan yang berjumlah 13 orang. Beberapa orang dalam rombongan itu mengaku sudah beberapa kali naik gunung.

Baca juga: Menguak Misteri Hilangnya Luweng di Pracimantoro Wonogiri Bak Ditelan Bumi

Kronologi

Rombongan dari Kabupaten Klaten itu mulai mendaki pada Sabtu siang. Jika sesuai rencana tanpa halangan, mereka sampai puncak dan bermalam, kemudian turun pada Minggu. Tetapi, ternyata G pingsan pada Sabtu petang, sekitar pukul 18.00 WIB.

"Tetapi sampai di atas pos bayangan itu, salah satu anggota rombongan ini [G], pingsan. Kondisinya lemes lalu pingsan, tidak sadarkan diri. Kedinginan. Akhirnya rombongan tidak melanjutkan perjalanan ke puncak. Mereka turun ke pos bayangan," ujar Budi saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Teman-teman G dibantu pendaki lain mengevakuasi survivor ke pos bayangan. Mereka memastikan kondisi pendaki asal Klaten yang pingsan itu agar tetap hangat. Lokasi kejadian berada di antara pos dua menuju pos tiga, tepatnya di atas pos bayangan.

Baca juga: Petani di Jatipuro Karanganyar Ditemukan Meninggal Membusuk di Rumah

Pingsan

Dua orang teman G, salah satunya Agus, 18, turun ke pos pendakian atau basecamp Cemoro Kandang. Dia melaporkan kondisi rekannya, pendaki asal Klaten itu pingsan.

Agus dan rekannya sampai basecamp pukul 19.30 WIB. Selama menunggu bantuan datang, survivor dirawat rekannya. Survivor tidur di dalam sleeping bag dan diberi minyak angin untuk menghangatkan badan, serta menyantap makanan ringan. Ternyata sebelumnya G tidak makan saat hendak naik gunung.

"Saat kami sampai lokasi [pos bayangan] rombongan pelajar itu sedang istirahat. Kami tunggu mereka bangun, barulah dikondisikan. Kami tanyai ternyata G ini enggak makan pas mau naik gunung. Ya wajar kalau lemes, pingsan, kedinginan karena enggak ada asupan," ujarnya.

Baca juga: Cewek Pendaki Asal Klaten Pingsan Saat Naik Gunung Lawu

Budi meminta rekan survivor memasak makanan dari bekal yang dibawa. Setelah itu, sukarelawan membujuk survivor agar mau makan. Budi menyampaikan survivor makan lahap.

"Karena posisi mereka di pos bayangan ini lebih nyaman. Keputusan tepat karena memutuskan istirahat di pos bayangan daripada membuka tenda di jalur pendakian. Yang sakit sudah makan sampai habis. Kami beri support. Secara psikis beda ketika ada tim sukarelawan datang membantu. Mungkin dia merasa aman, bersemangat. Habis makan istirahat sebentar lalu kami ajak turun berjalan kaki," ungkap dia.

Baca juga: 2 Putri Dikunci di Keraton Solo Tidur Beralas Tikar

Survivor berjalan kaki turun dari Gunung Lawu. Perjalanan turun dimulai pukul 06.00 WIB. Budi menyampaikan bahwa kondisi pendaki asal Klaten yang sempat pingsan itu membaik selama perjalanan turun gunung. Rombongan pelajar itu sampai basecamp Cemara Kandang pukul 08.20 WIB.

"Jalan itu awalnya gluyuri [oleng-oleng]. Kami jaga di dekatnya. Lama-lama sampai pos dua itu sudah ethes. [Sekarang] Sudah kembali ke Klaten," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya