SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Wacana pemanggilan Presiden SBY untuk diperiksa oleh pansus angket Century DPR terus menguat. Pimpinan DPR akan manut saja dengan apapun keputusan pansus, apakah akan memanggil presiden atau tidak.

“Lalu pansus meminta penjelasan kepada presiden, pimpinan DPR tentunya sami’na wa atho’na mengikuti saja pansus,” ujar Wakil Ketua DPR Pramono Anung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (9/2).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pramono berharap pemanggilan presiden tidak menjadi polemik di antara fraksi-fraksi yang ada. “Karena sekarang ini mekanisme telah disepakati, pansus punya kewenangan untuk itu, mengetahui dan mendalami proses yang sebenarnya,” jelasnya.

Pram menambahkan, pemanggilan SBY tidak perlu dibuat terlalu rumit karena sebenarnya sederhana. “Kalau memang pansus sepakat dalam memandang apapun, perlu dimintai keterangan, tentunya pimpinan DPR akan mengikuti,” tambahnya.

Terkait soal aliran dana Century, Pram meminta rekening Robert Tantular yang berupa surat-surat berharga sebesar RP 11 Triliun di Hongkong dibuka. Jika hal itu bisa dilakukan, maka akan memudahkan kinerja pansus Century.

“Aset itu sampai hari ini tidak bisa dikatakan sebagai bagian yang dapat diambil. Tapi juga tidak bisa dicairkan oleh pihak lain, sebab dbloking oleh Polri. Kalau seperti itu bisa dibuka, sebenarnya akan memudahkan bagi kerja pansus,” katanya.

Menurut Pram, aliran dana sebelum bailout juga perlu didalami pansus. Sebab ada juga hal yang perlu diketahui.”Sebab sekarang ini yang lebih banyak dibahas itu
setelah bailout,” katanya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya