SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, Sekjen Golkar Idrus Marham, Nurdin Halid, dan BJ Habibie di pembukaan Munaslub Partai Golkar, Jakarta, Senin (18/12/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Hafidz Mubarak A)

PAN dan PKB hingga kini belum mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi untuk Pilpres 2019.

Solopos.com, JAKARTA — Masih adanya parpol pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum mendeklarasikan dukungan kepada Jokowi menunjukkan partai koalisi pemerintah belum solid untuk mendukung calon presiden tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Demikian dikemukakan oleh Wasekjen DPP Partai Golkar Muhammad Sarmuji terkait pelaksnaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Dia mengatakan ada beberapa parpol pendukung pemerintah yang belum mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi. Parpol tersebut adalah PKB dan PAN.

Ekspedisi Mudik 2024

“Perlu dibedakan, pendukung Pak Jokowi untuk pemilihan presiden 2014 dan untuk Capres 2019. Jadi, untuk Capres 2019 belum terbangun soliditas yang kokoh, terutama partai-partai yang belum menyatakan sikap,” kata Sarmuji di Kompleks Parlemen, Selasa (27/3/2018).

Adapun parpol pendukung pemerintah yang sudah mendeklarasikan dukungan kepada Presiden Jokowi di Pilpres 2019 baru lima. Mereka adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Golkar, Partai Nasdem, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hanura.

“Yang belum hanya PKB, dan PAN. Silakan apakah mereka mau membentuk poros baru atau mereka tetap konsisten mendukung Pak Jokowi di 2019. Memang sedang kita tunggu,” katanya.

Menurutnya, masih ada waktu bagi dua partai pendukung pemerintah untuk menentukan sikapnya apakah tetap mendukung Jokowi atau membelot mendukung calon lain. “Kini, pertemuan-pertemuan sedang diintenskan agar ada kesepakatan di semua Parpol pendukung,” ujar Sarmuji.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan bahwa persoalan siapa calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo pada Pilpres 2019 harus dibahas oleh koalisi partai pendukung.

“Ini yang perlu dibahas dalam partai koalisi. Partai koalisi jangan ada monopoli masuk ke partai. Harus berbagi-bagi begitu, kalau enggak nanti lu makan aja sendiri. Kita jangan sampai begitu,” ujar Agung dalam Rakernas Partai Golkar pekan lalu.

Menurut Agung, seluruh partai pendukung harus mempertimbangkan elektabilitas dari sosok yang diusung sebagai cawapres. Dia juga menegaskan bahwa sosok tersebut harus memiliki rekam jejak yang jelas selain mampu meraup suara dari pemilih muda dan diterima oleh seluruh kalangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya