SOLOPOS.COM - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menerima mandat dari Masyura yang diserahkan K.H. Imdadurrohman Al Ubudi di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, CIlacap, Kamis (15/3/2018) sore. (JIBI/Solopos/Antara/Sumarwoto)

Pilpres 2019 disongsong Majelis Silaturahmi Ulama dan Rakyat (Masyura) dengan memberikan mandat sebagai cawapres kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

Semarangpos.com, CILACAP — Alim ulama, pengasuh pondok pesantren, dan imam masjid yang tergabung dalam Majelis Silaturahmi Ulama dan Rakyat (Masyura), Kamis (15/3/2018), menyerahkan mandat kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden pada Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penyerahan mandat tersebut dilakukan oleh Sekretaris Masyura K.H. Imdadurrohman Al Ubudi kepada Muhaimin Iskandar di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, Cilacap, Jawa Tengah, Kamis sore. Turut hadir dalam penyerahan mandat tersebut, di antaranya Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Marsudi Syuhud, Anggota Fraksi PKB DPR Siti Mukaromah, Ketua DPW PKB Jateng Yusuf Chudlori, dan para alim ulama, pengasuh pondok pesantren, serta imam masjid dari berbagai wilayah Cilacap dan sekitarnya.

Sebelum diserahkan kepada Muhaimin Iskandar, mandat tersebut dibacakan terlebih dahulu oleh K.H. Imdadurrohman Al Ubudi di hadapan para tamu undangan. “Setelah bermusyawarah dan bermuzakarah dalam Halaqoh Li Masalihir Ro’iyyah: Peran Ulama Dalam Kepemimpinan Nasional di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin, Kesugihan, dengan ini menyampaikan bahwa para alim ulama terbukti telah memiliki peran sentral dan signifikan dalam proses kebangsaan Indonesia, jauh sebelum Indonesia merdeka, hingga hari ini,” kata K.H. Imdadurrohman Al Ubudi.

Selama ini, kata dia, ada kesan bahwa aspirasi kalangan ulama dan pesantren kurang mendapat perhatian signifikan dari para pemangku kebijakan, sehingga pondok pesantren, madrasah, madrasah diniyah, Taman Pendidikan Alquran, masih dirasa kurang mendapat prioritas dalam program pembangunan Indonesia.

Ia mengatakan Masyura memandang perlu kiranya aspirasi kalangan pondok pesantren, ulama, dan santri secara khusus dikawal oleh sosok yang mengerti dan mengenal situasi dan kondisi kalangan ulama, santri, dan pesantren secara sempurna. “Untuk itu, dengan ini, secara bulat kami memberi mandat khusus kepada Panglima Santri H.A. Muhaimin Iskandar untuk mengawal aspirasi-aspirasi kalangan pondok pesantren, ulama, dan santri tersebut dengan mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2019,” katanya.

Saat diminta memberi sambutan, Muhaimin Iskandar menyatakan menerima amanah tersebut untuk diperjuangkan. “Dan amanah ini membawa motivasi saya untuk menyatukan seluruh keluarga besar Nahdlatul Ulama di seluruh Nusantara, amin ya rabbal alamin. Dari Pesantren Kesugihan, dari Pesantren Al Ihya Ulumaddin ini, mari kita mulai perkokoh barisan dan kekompakan,” katanya.

Ia mengatakan NU bersatu, pasti tidak bisa dikalahkan, dan NU bersatu, pasti menentukan. Lebih lanjut, dia mengaku sudah berdiskusi dengan keluarga besar pendukung Presiden Joko Widodo terkait dengan pencalonannya sebagai cawapres pendamping Jokowi pada Pemilu 2019. “Saya bilang, saya hanya nitip, kalau Pak Jokowi sampai salah memilih calon wakil presiden, bisa kalah pada Pemilu 2019,” katanya.

Ia mengatakan dalam rangka mendukung dan memenangkan Jokowi pada Pilpres 2019, tidak ada pilihan harus bersama-sama pesantren, NU, dan panglima santri.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya