SOLOPOS.COM - Ketua umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Gerindra mengatakan Prabowo Subianto segera mendeklarasikan diri sebagai capres di Pilpres 2019.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto bersiap menjadi juru kampanye calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat, Sudrajat – Ahmad Syaikhu, begitu dideklarasikan sebagai calon presiden 2019.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dalam waktu dekat kami deklarasi Pak Prabowo maju Pilpres 2019. Salah satu yang akan dilakukannya adalah turun ke beberapa daerah termasuk Jabar,” kata Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono di Jakarta, Kamis (15/3/2018).

Ferry mengakui Sudrajat-Ahmad Syaikhu yang diusung partainya bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memiliki elektabilitas rendah karena telat menyosialisasikan diri. Namun, menilik hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) pada 1-8 Maret 2018, tingkat keterpilihan pasangan itu telah menyentuh 4,3% dengan modal popularitas 14%.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sadar popularitas masih jauh. Tapi menurut SMRC ada 44% pemilih di Jabar yang kemungkinan berubah pilihan dari saat ini,” ujarnya.

Ferry mengatakan kampanye Prabowo difokuskan menggarap pemilih mantan Komandan Jenderal Kopassus itu di Pilpres 2014 yang jumlahnya mencapai 60% penduduk Jabar. Mesin PKS yang memenangkan Pilkada Jabar 2008 dan 2013 juga dimaksimalkan dengan memasukkan Gubernur Ahmad Heryawan dalam tim kampanye.

Mantan bakal calon gubernur Jawa Tengah ini mengklaim konstituen Gerindra dan PKS lebih solid dari parpol lain. Jika komando dari elit partai turun maka pemilih akar rumput akan patuh untuk mencoblos Sudrajat-Syaikhu.

“Kalau dulu semua suka dengan pasangan lain, sekarang massa di bawah ada alternatifnya. Jadi kami optimistis bisa menang 27 Juni,” ucapnya.

Dalam survei, SMRC menyebutkan 52% massa Gerindra dan PKS masih menjatuhkan pilihan kepada pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, sisanya 21% ke Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi, sedangkan Sudrajat-Syaikhu hanya 19%.

Direktur Riset SMRC Deni Irvani menilai ketidaksolidan pemilih Gerindra-PKS bersifat sementara lantaran mereka belum mengenal jagoan dua parpol oposisi tersebut. Keterkenalan harus didongkrak terlebih dahulu, baru elektabilitas mengikuti.

“Apakah ada peluang Sudrajat-Syaikhu untuk naik? Tentu saja untuk calon yang kurang populer peluang itu ada,” ujarnya.

Survei SMRC tentang Pilgub Jabar pada 1-8 Maret 2018 menempatkan Ridwan-Uu meraup suara 43,7% bila pemilihan digelar saat survei. Duet tersebut unggul dari Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 30,7%, Sudrajat-Ahmad Syaikhu 4,6%, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan 2,8%, dan sisanya tidak menjawab.

Sampel dari jajak pendapat tersebut adalah 801 responden se-Jawa Barat yang memiliki hak pilih. Marjin kesalahan rata-rata sebesar +/- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya