SOLOPOS.COM - Joko Widodo, Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto (jokowidiary.blogspot.com)

Solopos.com, JAKARTA — Posisi calon wakil presiden (cawapres) diprediksi menjadi penentu dalam Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014. Pilihan cawapres yang tepat diyakini bisa mengatrol elektabilitas peserta Pilpres. Sebaliknya, salah memilih cawapres bisa menurunkan elektabilitas capres.

Simpulan itu diperoleh lembaga penelitian Founding Father House (FFH) setelah melakukan simulasi pasangan capres-cawapres. Capres yang dipilih adalah capres PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi), capres Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan capres Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam simulasi tersebut, pasangan Jokowi-Dahlan Iskan memperoleh 41,8% suara mengungguli pasangan Jokowi-Hatta Rajasa dengan 35%, Jokowi-Hidayat Nurwahid 37,4%, Jokowi-Mahfud MD 40,5%, Jokowi-Jusuf Kalla 40,7%, Jokowi-Pramono Edhie 31,9%, Jokowi-Ryamizard Ryacudu 30%, dan Jokowi-Suryadharma Ali 31,8%.

“Kemungkinan kalah masih bisa terbuka bagi Jokowi, apabila salah memilih cawapres, sedangkan lawannya tepat dan benar memilih cawapres,” ungkap peneliti FFH Dian Permata saat memaparkan hasil survei lembaga penelitiannya, Kamis (15/5/2014).

Sementara itu untuk Prabowo, pasangan yang paling ideal adalah Mahfud MD. Pasangan ini mendapatkan 30,1%, Prabowo-Dahlan 29,8%, Prabowo-Hatta 23,1%, Prabowo-Hidayat 25,6%, Prabowo-Jusuf Kalla 28%, Prabowo-Pramono Edhie 21%, dan Prabowo-Suryadharma 18,9%.

Sementara ARB dalam survei tersebut memiliki perolehan suara tidak terlalu signifikan. Pasangan ARB-Dahlan hanya mendapat 16,7%, ARB-Hatta 12,2%, ARB-Hidayat 14,5%, ARB-Mahfud 18,4%, dan ARB-Suryadharma 10,2%.”Jika terjadi tiga pasangan, kemungkinan terjadi dua putaran,” ujar Dian.

Survei ini dilakukan pada tanggal 11 April hingga 14 Mei 2014 di 34 provinsi dengan jumlah sampel 1.090 orang. Tingkat kepercayaan sebesar 95% dengan margin of error kurang lebih sebesar 3%.

Pengambilan data dilakukan melalui teknik wawancara dengan bantuan kuisioner. Responden adalah warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih selain TNI/Polri aktif.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya