SOLOPOS.COM - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, BENGKULU — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan para pimpinan partai politik dan para calon presiden (capres) agar memahami pemegang sejati kekuasaan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

Peringatan itu disampaikan SBY yang sesuai konstitusi harus lengser dari kursi kepresidenan pada tahun 2014 ini tatkala menyinggung isu dominan tahun politik, 2014 ini, saat menyampaikan sambutan pada puncak peringatan Hari Pers Nasional 2014 di Benteng Marlborough, Bengkulu, Minggu (9/2/2014). Saat menghadiri puncak peringatan HPN 2014 itu, SBY didampingi Ibu Negara Ani Yudhohono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tampak di antara tamu undangan Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Kesra Agung Laksono, Menkominfo Tifatul Sembiring, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, dan Mendikbu M. Nuh. Selaku tuan rumah acara adalah Gubernur Bengkulu Junaidi, Ketua Dewan Pers Bagir Manan, dan Ketua PWI Margiono.

Humas Setkab melalui laman resmi pemerintah Setkab.go,id melaporkan Presiden SBY mengajak semua pihak untuk selalu berpikir untuk 240 juta lebih rakyat Indonesia, bukan hanya kalangan masyarakat tertentu, bukan pula hanya kalangan masyarakat politik dan komunitas media massa sendiri. “Mereka 240 juta itu, the silent majority dan the real power of the nation,” tegas SBY.

Karena itu, lanjut Presiden, siapa yang akan terpilih menjadi presiden mendatang, di samping yang telah ditakdirkan oleh Alah SWT, adalah siapa yang paling dipercaya dan disukai oleh rakyat. “Keputusan rakyat final dan mengikat, tidak boleh diganggu gugat. Rakyat juga tidak bisa dibeli, karena mereka punya hati nurani,” tutur SBY.

Itulah pasalnya, Presiden SBY selain mengucapkan selamat berjuang kepada para Capres, juga berpesan agar tidak salaj membaca atau pun salah perhitungan menghadapi tahun politik ini. “Jangan salah baca, jangan juga salah hitung,” tuturnya.

Berdasarkan pengalamannya mengikuti dua kali pemilihan presiden, SBY mengakui selain terpilih karena pertolongan Allah SWT, juga karena ia belajar mendengarkan, mengikuti, dan mengetahui pandangan, harapan, perasaan dan hati nurani rakyat. “Ini tidak selalu tercermin dalam liputan media massa, ataupun dalam perbincangan di ruang seminar dan forum politik yang lain,” ungkap SBY.

Sedangkan kepada pers terkait dengan tahun politik dan pemilu, Presiden SBY berharap pers berkontribusi secara aktif dan konstruktif agar politik, demokrasi dan pemilu kita makin matang, berkualitas dan bermartabat. Presiden meminta pers agar memberikan ruang yang cukup dan relatif adil bagi semua peserta pemilu, baik pemilu legislatif, maupun pemilihan presiden.

“Ikutlah menyebarluaskan visi, opsi dan solusi yang ditawarkan calon legislatif, termasuk calon presiden dan calon wakil presiden, agar rakyat bisa menguji dan mengkritisi apakah solusi dan tindakan yang dijanjikan itu realistis atau tidak,” pesannya.

Presiden juga berharap pers ikut pula memperkenalkan sosok, integritas dan kapasitas para calon itu, agar ketika rakyat hendak menjatuhkan pilihannya rakyat sungguh mengetahui siapa calon-calon itu. “Saudara bisa melakukan hal-hal yang positif melalui semua wahana atau media yang ada di negeri ini,” kata Presiden SBY sembari mengingatkan, bahwa televisi, radio, koran, majalah, media online, dan bahkan social media itu milik rakyat sebagaimana tema HPN 2014, bukan hanya milik pemilik modal perusahaan media semata.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya