SOLOPOS.COM - Ilustrasi seruan untuk menghentikan kampanye hitam (JIBI/Solopos/dok)

Solopos.com, SURABAYA — Kampanye hitam terkait Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 ditengarai mulai disebarkan kepada masyarakat lewat pesan pendek telepon seluler (SMS) dan pelbagai jalur komunikasi lain. Masyarakat diharapkan jeli menyikapi isu yang sengaja disebarkan demi menjatuhkan citra peserta Pilpres 2014.

“Teman-teman guru menerima SMS bahwa kalau capres Jokowi terpilih maka program sertifikasi dan tunjangan guru akan dihentikan,” ungkap seorang guru sekolah dasar di Surabaya, Siswoyo, Minggu (25/5/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guru yang sudah belasan tahun mengajar itu menjelaskan teman-temannya resah dengan SMS itu, dan karena itulah dia mencari kebenaran isu itu kepada sejumlah orang yang dianggapnya tahu. “Saya sempat bertanya kepada beberapa pendukung Jokowi dari tingkat kota hingga provinsi, ternyata SMS itu hanya isu yang digunakan untuk kampanye hitam,” katanya.

Menanggapi hal itu, koordinator Jaringan Organisasi dan Komunitas Warga Indonesia Surabaya Diana AV Sasa menegaskan SMS itu tidak benar. “Saya berani memastikan isu itu tidak benar, karena kami sudah meminta konfirmasi ke jaringan kami di pusat, jadi kami siap menerima konfirmasi masyarakat tentang isu-isu negatif,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPW Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa (Gemasaba) Jawa Timur Salim Asyhuri membantah isu bahwa organisasi mahasiswa sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pimpinannya mendukung pasangan Prabowo-Hatta pada Pilpres 9 Juli 2014. “Dalam empat-lima hari memang beredar SMS berbunyi Gemasaba Jawa Timur 100 persen mendukung Prabowo-Hatta. SMS ini beredar berantai di kalangan kader Gemasaba se-Jatim dan beberapa sayap PKB lainnya,” katanya.

Dia menilai itu kampanye hitam yang sengaja dihembuskan untuk memecah belah mesin PKB karena PKB adalah salah satu partai koalisi yang mendukung pasangan Jokowi-JK. Sementara itu, kubu Prabowo-Hatta juga mengaku menerima beberapa kampanye hitam, di antaranya kasus pemukulan oleh Prabowo di komisi pemilihan umum (KPU), penetapan Suryadharma Ali sebagai tersangka, dan sebagainya, namun pihaknya meyakini masyarakat sudah jeli melihat sesuatu sebagai kampanye hitam atau tidak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya