SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto (JIBI/Bisnis/dok)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi mengaku kecewa wacana koalisi dan dukungan terhadap pencapresan Pabowo Subianto dari Partai Persatuan Pembangunan terancam batal. “Tentu saja kami kecewa kalau sampai koalisinya batal, tetapi kita harus menghormati keputusan PPP,” kata Suhardi kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Jakarta, Rabu (23/4/2014).

Suhardi mengaku tidak terkejut dengan pembatalan dukungan PPP tehadap Prabowo untukn Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 mendatang. Sejak awal, pihaknya telah mengetahui adanya perbedaan pandangan di antara tokoh PPP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Lagi pula, pembatalan dukungan yang dilakukan PPP juga sudah pernah terjadi pada Pemilu 2009 lalu. Saat itu, PPP di bawah kepemimpinan SDA menyatakan akan mendukung pencalonan pasangan Megawati Soekarnoputri sebagai capres dan Prabowo Subianto sebagai cawapres.

Nyatanya, belakangan, SDA justru mengalihkan dukungannya kepada pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. “Kami mengetahui ada persoalan di internal PPP, tetapi kami optimistis kerja sama dapat tetap terjalin, sehingga kami memutuskan untuk melakukan penjajakan,” ujarnya.

Menurutnya, Partai Gerindra tetap optimistis pencapresan Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 dapat berjalan mulus, meskipun PPP terancam batal memberikan dukungannya. “Kami yakin pencapresan Pak Prabowo tidak akan terpengaruh dan dapat terus berlanjut,” ucapnya.

Partai Gerindra, lanjutnya, yakin bisa memperoleh dukungan dari parpol-parpol lainnya dan dapat membentuk koalisi besar. Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indobarometer M.Qodari menilai status Partai Gerindra telah kembali ke titik semula, artinya Gerindra dan Prabowo belum mendapatkan satupun dukungan dari parpol.

“Saya melihat sikap PPP saat ini justru terkesan mundur atau menarik diri dari penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra,” kata Qodari ketika dijumpai di Gedung Parlemen, Jakarta.

Dua Kali Batal

Adapun mengenai pembatalan dukungan ke Prabowo, Qodari mengatakan, sikap PPP yang telah dua kali membatalkan koalisi dan dukungan kepada Partai Gerindra ini akan berdampak negatif terhadap kepercayaan parpol lainnya pada PPP. “Parpol lainnya akan berpikir ulang untuk berkoalisi dengan PPP, karena mereka belajar dari kasus batalnya dukungan PPP kepada Prabowo,” ujarnya.

Menurutnya, ada 3 skema sikap politik PPP setelah penjajakan dukungan terhadap Prabowo terancam batal. Pertama, bisa saja tetap merapat dan memberikan dukungan ke Gerindra, asalkan SDA berhasil meyakinkan seluruh kader dan anggota PPP.

Kedua, berkoalisi dengan Partai Demokrat. “Berkoalisi dengan Partai Demokrat juga menjadi pilihan yang baik, sebab bisa mendapat perlindungan politik dari presiden, apalagi pengaruh SBY masih sangat kuat,” jelasnya.

Ketiga, membangun koalisi dengan sesama partai politik Islam seperti Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Amanat Nasional (PAN). Seperti diketahui, Ketua Majelis Syariah PPP K.H Maimun Zubair telah mengeluarkan fatwa untuk menyelesaikan persoalan internal PPP. Fatwa tersebut juga mencabut sejumlah keputusan yang dilakukan SDA, termasuk soal penjajakan koalisi dengan Partai Gerindra dan dukungan pencapresan Prabowo Subianto.

Fatwa tersebut menyebutkan bahwa dalam hal pemilu presiden (Pilpres) 2014, PPP belum meyatakan adanya koalisi dengan parpol manapun. Penentuan koalisi harus ditetapkan melalui rapimnas sebagaimana amanat Mukernas II di Bandung pada 7-9 Februari 2014 lalu.

Selain itu, PPP juga belum menentukan calon presiden dan wakil presiden, penentuan capres dan cawapres juga harus dilakukan melalui mekanisme rapimnas. Selanjutnya, dalam fatwa juga disebutkan agat pihak-pihak yang bertikai terutama Ketua Umum Suryadharma Ali dan Sekjen DPP PPP Rohmarurmurzy melakukan islah (damai) dan membatalkan keputusan terkait pemecatan, pemberhentian fungsionaris PPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya