SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO–Atribut dukungan bagi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) merebak di sejumlah jalan dan gang di Kota Solo, terutama di wilayah Kecamatan Jebres, Banjarsari dan Laweyan.

Sementara atribut dukungan bagi capres-cawapres Prabowo Subiyanto-Hatta Rajasa (Prabowo-Hatta) relatif minim.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah spanduk sampai billboard tentang dukungan kepada capres-cawapres nomor urut dua itu banyak dijumpai di Jl. Ki Hajar Dewantoro depan Institut Seni Indonesia (ISI) Jebres, Solo, Jl. Monginsidi dekat fly over kereta api (KA) Tegalharjo, Jl. Gajah Mada sekitar jembatan Punggawan, Jl. Raden Mas Said Ketelan, Banjarsari, Jl. Ronggowarsito, Jl. Dr. Supomo, Jl. dr Radjiman, Jl. Bhayangkara, Jl. Samratulangi dan Jl. Ahmad Yani.

Di depan kampus ISI Solo terdapat baliho berukuran besar yang mencantumkan lambang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Selain itu, sebuah billboard berukuran besar yang memajang gambar Puan Maharani yang mendukung pasangan Jokowi-JK juga bisa dilihat di perempatan Baron, pertemuan Jl. dr. Radjiman dan Jl. Bhayangkara.

Sementara atribut pasangan Prabowo-Hatta hanya ditemukan di tiga titik jalan dengan jumlah atribut sangat minim, yakni di perempatan Baron, Jl. dr. Radjiman terdapat dua spanduk dukungan kepada Prabowo Subiyanto yang dipasang Mega Bintang, Jl. Adisucipto, dan perempatan Panggung, Jebres.

Anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Solo, Budi Wahyono, saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Senin (2/6/2014), mengaku kesulitan untuk menertibkan atribut-atribut dukungan capres-cawapres itu.

Menurut Budi, pemasangan atribut dukungan itu belum bisa dikatakan mendahului tahapan kampanye yang akan diadakan mulai Rabu (4/6/2014) hingga 4 Juli mendatang. Bagi Budi, pemasangan atribut itu dilakukan sebelum Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan pasangan capres-cawapres peserta pemilihan presiden (pilpres) 2014.

“Kami kesulitan menertibkan atribut itu karena dalam PKPU [Peraturan KPU] No. 16/2014 tentang Kampanye Pemilu Presiden dan Wakil Presiden tidak mengamanatkan tim penertiban atribut kampanye seperti Pileg [pemilu legislatif] lalu.

Dalam Pasal 21 ayat (6) menerangkan tim kampanye capres-cawapres sendiri yang bisa menertibkan atribut mereka sendiri. Sekarang tidak ada Satpol PP [Satuan Polisi Pamong Praja]. PKPU itu jadi aneh,” tegas Budi yang diamini anggota Panwaslu lainnya, Andrias Ganev Ananto.

Budi menerangkan PKPU itu terkesan mengebiri peran pengawasan yang dimiliki Panwaslu. Dia mengatakan Panwaslu hanya bisa mencatat pelanggaran yang ada dan menyampaikan rekomendasi ke KPU. Tetapi KPU mengembalikan rekomendasi itu kepada tim kampanye yang melanggar.

“Rekomendasi itu hanya formalitas dan bermakna semu karena tidak ada konsekuensi apa-apa. Di sini, peran pengawasan jadi berkurang. Penertiban itu hanya bisa dilakukan berdasarkan kesadaran tim kampanye yang bersangkutan,” tandasnya.

Kendati demikian, Budi akan melihat sejumlah atribut dukungan capres-cawapres. Bila atribut dukungan capres-cawapres itu menyalahi Peraturan Wali Kota (Perwali) No. 1/2009, Budi tak segan-segan berkoordinasi dengan Satpol PP untuk mencopot atribut itu sebelum masa kampanye dimulai.

“Kami lebih baik menggunakan Perwali untuk menertibkan atribut itu daripada PKPU yang dianggap tak punya taring itu. Kami segera meminta Satpol PP untuk menurunkan atribut yang dipasang di taman kota, pohon, dan kawasan sekitar pendidikan,” akunya.

Atribut dukungan pasangan Jokowi-JK banyak ditemukan di taman banyak dijumpai di taman kota Keprabon, tepatnya di sudut timur laut Pura Mangkunegaran. Selain itu, atribut dukungan Jokowi-JK juga banyak ditemukan di taman kota Jl. Ahmad Yani Kerten, Laweyan.

Sementara itu, Ketua KPU Solo, Agus Sulistyo, saat dihubungi solopos.com, Senin, mengatakan masih mempelajari regulasi terkait pilpres. Pihaknya masih disibukkan dengan persoalan gugatan hasil pileg dari sejumlah partai politik (parpol).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya