SOLOPOS.COM - Ilustrasi bilik pilkades (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI -- Anggaran pemilihan kepala desa atau pilkades serentak Boyolali, Agustus mendatang, membengkak karena digelar di tengah pandemi Covid-19.

Muncul kebutuhan tambahan anggaran untuk pengadaan alat pelindung diri (APD) guna menghindari penularan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Boyolali, Purwanto, mengatakan kebutuhan tambahan anggaran itu muncul karena pelaksanaan pilkades nantinya harus mengikuti peraturan dan protokol kesehatan.

Logo Dicatut di Spanduk Promosi Pasar Rakyat Alkid Keraton, Pemkot Solo: Acara Itu Tak Berizin!

Ekspedisi Mudik 2024

"Anggaran ada tambahan karena ini juga mengikuti aturan pilkada, harus mengikuti protokol. Kemarin sudah dibahas untuk anggarannya," kata dia kepada Solopos.com, Senin (6/7/2020).

Terkait besaran tambahan anggaran untuk pilkades serentak Boyolali tersebut, Kabid Bina Pemerintah Desa Dispermasdes Boyolali, Candra Irawan, mengatakan setiap ruang pemungutan suara (RPS) ada tambahan anggaran sekitar Rp500.000.

"Untuk satu RPS sekitar Rp500.000, [total] tinggal dikalikan jumlah RPS," kata dia.

Selalu Tampil Dengan Celana Jins Hitam, Ternyata Ini Alasan Gibran Cawali Solo

Jumlah RPS untuk 11 desa yang menggelar pilkades serentak adalah 47 lokasi. Dengan begitu total tambahan biaya pilkades serentak periode ini sekitar Rp23.500.000.

Pengadaan Masker

Candra mengatakan anggaran tambahan pilkades serentak Boyolali tersebut lebih difokuskan untuk pengadaan masker, sarana cuci tangan, sarung tangan, hand sanitizer dan sebagainya sesuai kebutuhan desa.

Sebelumnya diberitakan untuk anggaran untuk kegiatan pilkades serentak di 11 desa pada tahun ini sekitar Rp500 juta. Mengenai jumlah RPS, setiap desa memiliki jumlah yang berbeda.

Lihat Tempat Hiburan Solo dan Karanganyar Boleh Buka, Pelaku Usaha Sukoharjo Menjerit

Desa Suroteleng, Kecamatan Selo, misalnya, ada tiga RPS. Desa Ngenden, Kecamatan Ampel, juga tiga RPS. Desa Trosobo, Desa Nglembu, Desa Sambi, dan Desa Babadan di Kecamatan Sambi, masing-masing ada yang memiliki tiga RPS dan ada juga yang tujuh RPS dan lima RPS.

Desa Dologan di Kecamatan Karanggede, memiliki tiga RPS. Desa Ngablak, Kecamatan Wonosamodro, memiliki tiga RPS. Desa Kalangan, Kecamatan Klego memiliki lima RPS. Sedangkan Desa Bawu dan Klewor di Kecamatan Kemusu, masing-masing ada tujuh RPS dan lima RPS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya