SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Pilkada Wonogiri 2015 diwarnaia banyaknya warga yang tak menggunakan hak pilihnya.

Solopos.com, WONOGIRI – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri mencatat 6.226 mahasiswa asal Wonogiri tak menggunakan hak pilih dalam pemungutan suara pemilihan kepala daerah (pilkada) Wonogiri, 9 Desember 2015 lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Angka itu menempati urutan keempat dari enam alasan yang dibuat komisioner KPU Wonogiri dalam merinci alasan-alasan pemilih tak menggunakan hak pilihnya.

Urutan pertama tak menggunakan hak pilih ditempati kaum boro Wonogiri yang berjumlah 258.345 orang atau sekitar 25% dari jumlah pemilih yang terdaftar sebanyak 865.253 orang.

Ketua KPU Wonogiri, Mat Nawir, saat ditemui  di ruang kerjanya, Senin (4/1/2016), mengatakan empat alasan orang tak memilih lainnya adalah sakit sebanyak 14.142 orang, kepentingan mendadak sejumlah 12.172 orang, meninggal dunia sebanyak 2.817 orang dan beralih status dari sipil menjadi TNI/Polri sejumlah 81 orang.

Ia menyatakan pada pendataan di pemilihan umum yang akan datang akan mengusulkan kaum boro Wonogiri dicoret. Pencoretan kaum boro akan menambah persentase partisipasi pemilih di setiap pemilihan umum secara langsung.

Menyinggung soal keengganan mahasiswa menggunakan hak pilih, Mat Nawir menduga karena mahasiswa merasa tidak diuntungkan dengan penggunaan hak pilihnya.

Warga Kelurahan Giritirto, Kecamatan Wonogiri, Purnomo, menerangkan dua anaknya yang berstatus mahasiswa diminta pulang untuk menggunakan hak pilih.

“Menggunakan hak pilih di pemilu menjadi sarana untuk melatih anak untuk bertanggung jawab. Ya harus dipaksa pulang untuk menggunakan hak pilih,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya