Solopos.com, SUKOHARJO – Sejumlah partai politik (parpol) mulai pasang kuda-kuda menyongsong pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sukoharjo pada 9 Desember 2020. Struktural dan kader partai siap memanaskan mesin politik demi menarik simpati masyarakat.
Tolak RUU HIP, Aliansi Laskar Islam Klaten Long March ke Jl Pemuda Sambil Semprot Disinfektan
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pilkada Sukoharjo diprediksi hanya diikuti dua pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) yang diusung koalisi parpol. Salah satu kandidat yang dipastikan bertarung dalam event politik terbesar di Sukoharjo adalah pasangan Joko “Paloma” Santosa dan Wiwaha Aji Santosa. Pasangan yang dikenal dengan akronim Joswi ini telah mendapat rekomendasi resmi dari tiga partai yakni Partai Gerindra, PKS dan PAN.
Jumlah akumulasi kursi ketiga partai ini di parlemen sebanyak 15 kursi. Padahal, parpol atau gabungan parpol untuk mengusung pasangan calon wajib memenuhi persyaratan minimal sembilan kursi di legislatif. Artinya, duet Joswi dipastikan melenggang mulus menuju kontestasi politik lima tahunan di Sukoharjo.
Selain tiga partai tersebut, beberapa partai lain melempar sinyal kuat bakal merapat ke pasangan Joswi. Misalnya, PKB dan Partai Nasdem yang memberi sinyal untuk membangun koalisi dengan partai lain. Hal ini memastikan pasangan Joswi bakal head to head dengan pasangan calon yang diusung PDIP dalam pilkada.
Kisah Mistis di 3 Makam Tanpa Nama Baluwarti Solo, Warga Ngaku Pernah Diboncengi Sosok Ini
“Beberapa hari yang lalu, Pak Joko Paloma bertemu dengan struktural DPW Partai Nasdem Jawa Tengah. Sebagai kader partai, kami hanya bisa menunggu rekomendasi resmi yang diterbitkan DPP Partai Nasdem,” kata Ketua DPD Partai Nasdem Sukoharjo, Agus Tri Raharjo, saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (4/7/2020).
Pasang Kuda-Kuda
Pasangan Joswi juga telah mengikuti fit and proper test di DPP PKB di Jakarta pada akhir Febuari. Mereka memaparkan visi dan misi di hadapan tim asistensi DPP PKB. Pasangan Joswi merupakan satu-satunya bakal cabup-cawabup yang mengikuti fit and proper test DPP PKB.
Hal ini menguatkan sinyal partai berlambang sembilan bintang itu berkoalisi dengan partai lain untuk mengusung pasangan Joswi. “Bola liar di tangan DPP PKB untuk memutuskan rekomendasi pasangan calon. Kami ingin tak hanya partai pendukung melainkan partai pengusung pasangan calon,” ujar Ketua DPC PKB Sukoharjo, Syarif Hidayatullah.
Misteri Jenglot, Makhluk Pemakan Darah untuk Pesugihan hingga Pelet
Hanya Partai Golkar yang setia mempertahankan koalisi dengan PDIP dalam Pilkada Sukoharjo. Partai berlambang pohon beringin itu siap mengusung pasangan calon yang mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. Komitmen politik itu tak lepas dari perjalanan kiprah politik Partai Golkar yang membangun koalisi dengan PDIP sejak Pilkada Sukoharjo pada 2015.
Hubungan kedua partai itu kian mesra di parlemen.Partai Golkar mendapat posisi strategis di lembaga wakil rakyat. “Partai Golkar berkomitmen mempertahankan koalisi dengan PDIP. Kami siap berkoalisi dan memenangkan pasangan calon yang diusung PDIP. Ini sikap politik partai dalam pilkada,” papar Ketua DPD II Partai Golkar Sukoharjo, Giyarto.
Sapi Jumbo 1,2 Ton Milik Petani Boyolali Ini Sering Diajak Berjemur dan Jalan-Jalan Loh
Sementara itu, Bendahara DPC PDIP Sukoharjo, Wawan Pribadi, menyatakan masih menunggu rekomendasi pasangan calon yang diterbitkan DPP PDIP. Kader partai berlambang banteng moncong putih itu diminta tenang sembari menunggu keputusan DPP PDIP ihwal pasangan calon yang diusung dalam pilkada.