SOLOPOS.COM - Politikus Sragen Saiful Hidayat (tengah) mempertemukan Dedy Endriyatno (kanan) dan Sukiman (kiri) di sebuah rumah makan di Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Selasa (25/2/2020) dini hari. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN – Sukarelawan Sukiman-Iriyanto berharap PKS dan Partai Gerindra tak mengikuti jejak Partai Golkar merapat ke pasangan Yuni-Suroto di Pilkada Sragen 2020.

Sukarelawan Sukiman-Iriyanto juga membantah bila dituding tidak menjalankan surat tugas dari Partai Golkar. Penjelasan tersebut disampaikan sukarelawan Sukiman-Iriyanto, Saiful Hidayat, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (29/7/2020).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat dihubungi, Saiful berada dalam satu mobil bersama Iriyanto. Penjelasan Saiful itu juga sebagai respons atas keputusan DPP Partai Golkar yang mengarahkan dukungan kepada pasangan Yuni-Suroto.

Akhirnya Terungkap, Kaesang Tunjukkan Pekerjaan Jokowi yang Tertulis di SIM

Ekspedisi Mudik 2024

“Kami sudah tahu sikap Golkar itu sejak tiga pekan lalu. Apa pun keputusan Golkar di luar mekanisme yang disepakati Golkar sendiri, bahwa usulan itu dari bawah ke atas (DPP). Dari bawah sudah muncul nama Sukiman-Iriyanto tetapi seolah diintervensi dari atas sehingga muncul Yuni-Suroto. Sukiman-Iriyanto itu sudah diundang ke DPP untuk menerima rekomendasi tetapi karena alasan teknis kemudian ditangguhkan. Kemudian muncul nama Yuni-Suroto,” ujar Saiful.

Harapan ke PKS dan Gerindra

Saiful menyampaikan yang namanya pemilihan kepala daerah itu (pilkada) itu parameternya bukan banyaknya jumlah partai pengusung. Saiful mengatakan pada Pilkada Sragen 2011, pasangan yang diusung 11 kursi saja bisa menang.

Saiful berharap partai yang tersisa [PKS dan Gerindra] tetap berkomitmen untuk berjuang bersama. Dia pun berharap masih ada kecocokan antara Sukiman-Iriyanto.

Sah! Golkar Dukung Duet Yuni-Suroto di Pilkada Sragen 2020

“Semoga dua partai yang tersisa tidak ada intervensi dari pusat yang di luar perkiraan kami. Kami berjuang keras, keputusan akhir ada di tangan Allah. Kami sudah berkomunikasi sampai DPP kalau kemudian berhenti di tengah jalan itu diluar kemampuan kami. Komunikasi dengan PKS sudah maksimal, komunikasi dengan Gerindra sudah sampai DPP,” jelasnya.

Saiful memilih menunggu hasil rekomendasi dari PKS dan Gerindra supaya demokrasi di Sragen berjalan sehat. Dia mempertanyakan bila banyak partai di Sragen tidak bisa memunculkan kompetitor untuk Yuni-Suroto.

Diantar Suami, Korban Ketemu Dukun Cabul Bondowoso Bermodus Telur di Hotel

Kecewa

Saiful menyatakan tidak terima dengan pernyataan Golkar yang terkesan menyalahkan Sukiman yang tidak mampu menjalankan surat tugas. Dia menyatakan surat tugas itu sudah dilaksanakan dengan baik oleh Sukiman, buktinya Sukiman sudah dapat wakilnya Iriyanto dan sudah dapat partai.

“Pernyataan yang menilai Sukiman tidak bisa menjalankan tugas itu tidak bisa kami terima. Kami sudah berkirim ke Golkar tentang adanya calon pendamping dan sudah mendapat partai politik,” jelasnya.

Dia menilai pernyataan tidak menjalankan tugas itu tendensius dan membuat beberapa pihak kecewa. Namun dia menegaskan tidak masalah jika ditinggalkan Golkar.

“Kami ditinggal Golkar tidak apa-apa tetapi tidak pas bila menyalahkan Pak Sukiman. Orang-orang Golkar akar rumput di bawah cenderung ke Pak Sukiman,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya