SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) dan Achmad Purnomo berfoto dengan warga saat melayat G.K.R. Galuh Kencana di Sasana Mulyo Solo, Jumat (1/11/2019). (Solopos-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO -- Persaingan di antara pihak-pihak yang ingin turut meramaikan agenda lima tahunan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Solo 2020 kian hari kian hangat.

Melalui jejaring tim pendukung mereka terus bergerak untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas. Seperti dilakukan komunitas sukarelawan Gibran Rakabuming Raka bernama Kancane Gibran Gess (Kagege).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Komunitas yang dibentuk pada Juli tahun 2019 itu telah mengoperasikan beberapa posko Kagege. Mereka menargetkan bisa mengoperasikan sedikitnya 80 posko dalam waktu beberapa bulan ke depan.

“Kami akan mendirikan posko Kancane Gibran Gess di 80an lokasi. Saat ini belum ada 10 posko yang beroperasi. Tapi kami optimistis bisa memenuhi target,” ujar Juru Bicara Kagege, Imelda Yuniati, Selasa (5/10/2019).

Dia menjelaskan Posko Kagege sudah beroperasi berada di lima wilayah kecamatan, seperti di Sondakan, Kalitan, Mangkubumen, Mojosongo, dan Purwodiningratan. Ada juga posko di Serengan dan Pasar Kliwon.

“Keberadaan posko-posko ini sebagai tempat koordinasi anggota komunitas. Dari posko-posko ini kami merancang agenda kegiatan dan penampung aspirasi maupun harapan masyarakat Solo,” imbuh dia.

Terpisah, pegiat Purnomo Center, Farid Sunarto, menyatakan pihaknya belum mendirikan posko dan tim pemenangan. Tapi sosialisasi akan sosok Achmad Purnomo-Teguh Prakosa dilakukan dengan cara lain.

Seperti dengan menyampaikan kepada masyarakat bahwa pasangan Purnomo-Teguh merupakan penugasan dari DPC PDIP Solo. Sosialisasi dilakukan dalam forum-forum tidak resmi atau informal.

“Itu pun tidak dalam konteks yang masif. Hanya dalam forum-forum informal. Karena dari partai juga tak menginstruksikan untuk membuat gerakan-gerakan. Sebab saat ini memang belum saatnya,” terang dia.

Berbeda dengan Gibran yang bisa melakukan banyak hal untuk menyosialisasikan dirinya kepada masyarakat, menurut Farid, Achmad Purnomo dalam posisi terbatas. Sebab dia terikat status sebagai Wawali.

Selain itu Purnomo dinilai terikat oleh kode etik sebagai figur yang mendapat penugasan oleh DPC PDIP Solo.

“Segala gerak-geriknya dalam kapasitas sebagai Wawali. Tidak seleluasa Gibran, apa saja boleh,” urai dia.

Disinggung peran Purnama Center untuk melakukan aksi nyata di tengah masyarakat, Farid menyatakan sudah rutin dilakukan. Purnama Center menurut dia merupakan organisasi di bidang sosial kemanusiaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya