SOLOPOS.COM - Kulanuwun Achmad Purnomo (Solopos-Whisnu Paksa)

Solopos.com, SOLO -- Bursa nama yang bakal maju dalam Pilkada Solo 2020 mulai memanas. Di tubuh PDIP, sejumlah calon bersaing meraih rekomendasi DPP PDI Perjuangan.

Berikut wawancara wartawan SoloposKurniawan dengan salah satu bakal calon wali kota (cawali) dari PDIP, Achmad Purnomo:

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Secara umum Anda Melihat Dinamika Politik saat Ini Seperti Apa?

Saya kan kader partai yang diberi tugas DPC PDIP Solo tahun 2020 sebagai cawali dan Pak Teguh Prakosa sebagai Cawawali. Sudah buat dari PDIP Solo. Sudah diajukan ke DPP PDIP untuk minta rekomendasi. Nah menyusul ada calon baru ya kita tunggu saja perkembangannya. Karena kami sesuai dengan mekanisme dan ketentuan partai.

Bagaimana Pendapat Anda dengan Penjaringan Cawali-Cawawali dan fit and proper oleh DPD PDIP Jateng?

Ya menurut saya bila itu ketentuan atau peraturan ya kami taati gitu saja. Saya dipanggil untuk wawancara ya akan saya lakukan. Saya sudah dapat undangan Sabtu (21/12/2019) pukul 11.00 WIB, juga Pak Teguh diundang untuk datang. Undangannya wawancara. Jamnya sama. Calon lain saya tidak tahu.

Apa Persiapan Anda menghadapi Agenda Fit And Proper Test?

Wong kita kader ya hal biasa. Saya akan lakukan sebisa mungkin dengan penuh semangat. Nanti hasilnya ya terserah. Artinya kami tidak merasa takut atau pesimis. Yang penting terus melaju penuh semangat sesuai perintah dari partai saya.

Achmad Purnomo di selasar Griya Solopos, Rabu (18/12/2019). (Solopos - Nicolous Irawan)

Sebagai Cawali Program Apa yang Anda Tawarkan ke depan?

Saya kan dua periode berpasangan dengan Pak Rudy. Visi-misinya bagus sekali menurut saya. Lah kami tinggal melanjutkan, kami kuatkan. Yang kurang kita tambahi, yang belum baik kita buat menjadi baik. Dengan mendengar suara masyarakat, semuanya, baik dari milenial atau tua. Tanpa partisipasi mereka, Pemkot tak bisa berhasil.

Hal apa Yang Masih Perlu diperbaiki saat ini?

Misalnya pariwisata. Bagaimana caranya Solo bisa menjadi destinasi wisata yang dipilih wisatawan nasional maupun internasional. Berpijak budaya. Seperti sekarang Solo kan Kota MICE [meeting, incentive, convention, and exhibition]. Banyak hotel-hotel yang dipilih lembaga-lembaga, Pemda yang lain untuk meeting karena Solo biayanya murah, kulinernya enak, mudah dijangkau.

Itu kami kembangkan. Termasuk sinerji dengan kabupaten sekitar untuk branding dan promosi wisata. Bidang budaya solo itu maju kalau budaya maju. Akan kami kembangkan terus. Pokoknya inovasi motivasi yang baru harus dilakukan. Dengan visi misi yang lama sudah bagus, disempurnakan.

Anggapan Solo Dipimpin Purnomo-Teguh tidak akan melompat tinggi?

Itu sebetulnya perlu ditanyakan. Yang disebut lompatan itu apa. Dan pikiran yang sungguh sangat keliru bahwa yang muda itu pikirannya muda, dan yang tua pikirannya tua.

Orang tua pikirannya muda banyak sekali, dan saya lakukan itu nanti. Masukan dari masyarakat harus kita dengarkan. Jangan berpikiran wong wes tua pikirane tuo, itu keliru sekali. Yang muda pikirannya tua juga banyak. Sentuhan anak muda? Kita kumpulkan mereka. Seperti Kreasi Festival Anak Solo. Apa sarannya kita dengarkan. Yang penting komunikasi.

Achmad Purnomo di Griya Solopos, Rabu (18/12/2019). (Solopos - Nicolous Irawan)

Ketika Kompetitor Rajin Blusukan kok Anda Adem Ayem Saja?

Kalau Gibran [Gibran Rakabuming Raka] blusukan kan wajar wong belum dikenal. Figur baru. Tadinya bukan di politik, ini baru terjun di politik. Saya juga beraktivitas banyak bersinggungan dengan masyarakat, tapi memang media jarang memberitakan.

Misalnya jalan sehat dengan masyarakat. Itu sudah rutinitas saya blusukan. Belum lagi blusukan dengan Wali Kota Mider Praja dan Sanja Warga malam hari untuk kulakan masalah. Kok tidak ditonjolkan media?. Tapi intinya wajar Gibran blusukan. Wong belum dikenal. Nuwun sewu daftarnya ke PDIP juga baru saja. Ya lumrah dia mau memperkenalkan diri kepada masyarakat.

Misalkan Anda Dipasangkan dengan Gibran sebagai Jalan Tengah Bagaimana?

Saya kan kader partai. Sebagai cawali ini kan diberi tugas oleh partai. Bukan mencalonkan diri, tapi dicalonkan. Jadi ya nanti terserah kepada DPC PDIP Solo. Saya kembalikan lagi mandat ini kepada partai mau bersikap seperti apa.

Sejumlah parpol Melirik dan Mendekati Anda untuk diusung sebagai Cawali, Bagaimana Pendapat Anda?

Itu belum saya pikirkan. Saya masih percaya kepada tugas yang diberikan kepada DPC PDIP Solo. Partai kok menugaskan saya dengan Pak Teguh mestinya punya dasar. Jadi ya kita tunggu saja. Secara informal memang betul [beberapa pengurus parpol] sudah bertemu dengan saya.

Tapi saya jawab, saya belum memikiran. Saya masih fokus dengan tugas yang diberikan DPC PDIP Solo. Kalau siapa saja parpol yang sudah menemui saya tentu tidak bisa saya katakan. Terus terang saya ndak menjawab. Tidak memastikan iya, juga tidak memastikan tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya