SOLOPOS.COM - Petugas TPS 001 Sriwedari Solo memakai hazmat dan alat APD lengkap membantu memasukkan surat suara pada Simulasi Pemungutan Suara Pilkada Solo 2020 di Sriwedari, Solo, Minggu (6/12/2020). Ilustrasi PIlkada 2020. (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Sebanyak 30 orang mengajukan Formulir A5 yang merupakan berkas atau syarat pindah lokasi mencoblos ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU Solo pada pemungutan suara Pilkada, Rabu (9/12/2020).

Perinciannya, 25 orang akan mencoblos dari RSI Kustati Solo dan lima orang dari Puskesmas Gajahan, Pasar Kliwon. Komisioner KPU Solo, Kajad Pamudji Joko Waskito, saat wawancara dengan wartawan, Selasa (8/12/2020), mengatakan 25 orang dari RSI Kustati berstatus pasien.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sedangkan lima orang dari Puskesmas Gajahan merupakan tenaga kesehatan (nakes). “Yang dari RSI Kustati itu semuanya pasien. Dari informasi yang kami dapat, 17 orang merupakan pasien Covid-19. Selain itu pasien umum,” ujarnya.

Karantina Pemudik Pindah Ke Solo Technopark, Benteng Vastenburg Untuk Pelanggar Prokes

Permohonan Formulir A5 untuk pindah mencoblos Pilkada Solo bagi pasien RSI Kustati Solo diajukan manajemen rumah sakit kepada Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pasar Kliwon.

Sementara lima nakes Puskesmas Gajahan mengajukan Form A5 karena piket kerja saat hari pemungutan suara. Bagi kelima nakes ini tinggal membawa Form A5 ke TPS terdekat puskesmas bila ingin menyalurkan suara mereka.

Namun untuk 25 pasien RSI Kustati prosesnya lebih kompleks. Mereka tidak perlu datang langsung ke TPS pada hari pencoblosan.

TPS Unik Pilkada Solo 2020, Mulai dari Sadar Prokes hingga Piala Dunia U-20

Bantuan Nakes

Untuk mencoblos pada Pilkada Solo, para pasien ini tinggal menunggu petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS terdekat datang ke rumah sakit. Namun untuk pelaksanaan pemungutan suara kepada pasien tidak secara langsung oleh KPPS, melainkan dengan bantuan nakes rumah sakit.

“Petugas KPPS, pengawas, dan saksi menunggu di luar. Tenaga kesehatan yang akan mendatangi pasien-pasien itu. Setelah selesai baru hasil pemungutan suara diserahkan kembali kepada KPPS. Proses seperti itu karena kondisi pandemi Covid-19,” urainya.

Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, mengaku sudah mendapat laporan dari 17 puskesmas mengenai calon pemilih yang tengah menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. Namun, mengenai jumlah pemilih yang akan mencoblos pada Pilkada Solo dari puskesmas masih proses hitung.

Rekor Terbanyak! Positif Covid-19 Kota Solo Tambah 111 Kasus Sehari, 5 Orang Meninggal

“Ya cukup banyak, tapi belum kami hitung. Lah berkasnya saja tebal segini,” katanya sembari menunjukkan ketebalan berkas dengan dua jarinya.

Tapi ia meyakini jumlah pemilih yang sedang menjalani isolasi mandiri tersebut mencapai ratusan orang. Bila proses penghitungan sudah selesai, berkas itu akan disampaikan berjenjang mulai dari PPK, PPS, hingga KPPS.

Bagi pemilih yang menjalani isolasi mandiri dan ingin menggunakan hak suaranya, petugas KPPS akan datang setelah pukul 12.00 WIB. Petugas KPPS yang mendatangi rumah pemilih yang sedang isolasi mandiri harus mengenakan baju hazmat. “Jaga jarak dan surat suara harus disemprot disinfektan sebelum dimasukkan kotak. Tapi jangan sampai surat rusak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya