SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencermatan data pemilih (JIBI/Solopos/Dok)

Pilkada Solo 2015 diselenggarakan berbarengan dengan pilkada serentak.

Solopos.com, SOLO — Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo menerima daftar potensial penduduk pemilih pemilu (DP4) dari KPU pusat sebanyak 422.486 orang. Data tersebut diunduh KPU Solo dari laman KPU pusat, Kamis (25/6/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

DP4 itu menjadi dasar KPU untuk menentukan jumlah tempat pemungutan suara (TPS). Selain itu, DP4 itu masih diverifikasi lewat pencocokan dan penelitian (coklit) oleh petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) mulai pertengahan Juli mendatang.

Komisioner Divisi Pemutakhiran Data Pemilih KPU Solo, Kajad Pamuji Joko Waskito, menyampaikan hasil unduhan DP4 tersebut lengkap dengan hasil analisis DP4 kepada , Kamis siang.

Dia mengatakan data DP4 dan hasil analisis DP4 itu diumumkan KPU pusat dalam laman resminya. Kajad mengatakan penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) di tingkat Penitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) mulai memetakan jumlah TPS berdasarkan data tersebut.

“Di samping pemetaan TPS, PPS yang mengetahui kondisi geografis wilayah kelurahan juga mulai membentuk PPDP yang disesuaikan dengan jumlah TPS. Berdasarkan alokasi dana pilkada, KPU merencanakan ada 1.000 TPS. Nah, dalam proses coklit nanti dimungkinkan ada penambahan atau pengurangan data pemilih. Artinya, DP4 hanya menjadi patokan awal dalam verifikasi data pemilih,” kata Kajad.

Dia mengatakan turunnya DP4 itu sebenarnya terlambat karena berdasarkan tahapannya KPU mengumumkan DP4 paling lambat Selasa (23/6/2015). Kendati demikian, Kajad memastikan keterlambatan penerimaan DP4 tak berdampak pada molornya tahapan pilkada.

“Jumlah TPS akan diketahui setelah KPU mengeluarkan print out DP4 berdasarkan jumlah TPS. Hal itu akan kami lakukan pada pertengahan Juli mendatang. Dalam waktu dekat, kami akan mengadakan bimbingan teknis untuk PPDP sebagai bekal coklit di lapangan,” ujar dia.

Terpisah, Ketua KPU Solo Agus Sulistyo bersama dua komisioner lainnya berkoordinasi dengan Tim Advokasi Difabel Kota Solo di KPU Solo tentang rencana sosialisasi pilkada, Kamis siang. Mereka merumuskan metode sosialisasi untuk para penyandang difabel, terutama untuk tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan penyandang difabel lainnya.

“Sosialisasi untuk tunadaksa cukup mudah. Untuk sosialisasi bagi tunanetra yang agak sulit karena harus menyediakan template. Nanti rencana per TPS akan ditempatkan lebih dari satu alat template agar memudahkan penyandang tunanetra untuk menggunakan hak pilihnya. Persoalan tersebut bisa dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” kata Agus Sulistyo dalam rapat tersebut.

Agus sempat menyinggung tentang adanya kesalahan pada nomor romawi II yang ternyata ditangkap para penyandang tunanetra sebagai hurul L atau dobel L. Dia tidak ingin kesalahan itu terjadi. Dia meminta bantuan Tim Advokadi Difabel Kota Solo untuk ikut membantu dalam pembuatan spesifikasi template lengkap dengan komposisi braille.

Seorang penyandang tunanetra, Muh. Biasafil S.N., meminta KPU sudah menyediakan surat suara khusus dengan tanda khusus bagi para tunanetra agar bisa membedakan posisi surat suara bagian atas dan bawah. Dia juga mengingatkan KPU agar lebih hati-hati dalam penentuan surata suara khusus itu karena berpotensi dimainkan pihak-pihak tertentu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya