SOLOPOS.COM - Tiga pasangan Cagub/Cawagub DKI Jakarta (kiri kanan), Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki T. Purnama-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memegang contoh alat peraga kampanye saat Deklarasi Kampanye Damai dan Berintegritas di Kawasan Monas, Jakarta, Sabtu (29/10/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Pilkada Jakarta belum dapat diketahui pemenangnya. Survei Poltracking menyebut pemilih DKI masih rasional.

Solopos.com, JAKARTA — Pengamat politik dari Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, mengatakan hasil survei elektabilitas ketiga pasangan calon di Pilkada Jakarta 2017 tidak bisa menjadi patokan siapa untuk menentukan pemenangnya. Pasalnya, mayoritas masyarakat DKI cenderung lebih rasional dalam memilih siapa yang pantas untuk memimpin Ibu Kota.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Temuan survei ini belum bisa memprediksi siapa pemenang di Pilkada Jakarta 2017 mendatang, mengingat rasionalitas pemilih DKI Jakarta dan selisih elektabilitas antarkandidat yang tidak signifikan,” kata Hanta yang merupakan Direktur Eksekutif dan Riset lembaga itu setelah memaparkan hasil survei elektabilitas yang dirilis oleh lembaganya, Minggu (27/11/2016).

Kesimpulan Hanta sejalan dengan hasil survei yang dirilis oleh Poltracking dan Indikator milik Burhanudin Muhtadi. Dalam kedua rilis survei itu menunjukkan banyak masyarakat mengaku puas dengan kinerja pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (Ahok-Djarot) di Pemprov DKI.

Dari survei Poltracking, sebanyak 63,08% responden mengaku puas dengan kinerja Ahok dan disusul dengan 48,75% yang mengaku puas dengan hasil kerja Djarot. Padahal, elektabilitas Ahok-Djarot merosot tajam dengan perolehan angka sebesar 22%. Baca juga: Indikator Politik: 69% Warga DKI Puas Kinerja Ahok-Djarot.

Angka itu sebenarnya tidak terlalu jauh berbeda dengan elektabilitas pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni (Agus-Sylviana) sebesar 27,92%. Sementara posisi paling buncit ditempati oleh pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dengan 20,42% dengan selisih tipis. Sedangkan 29,66% responden lainnya belum menentukan pilihan.

Angka elektablitas itu didapat setelah Poltracking Indonesia melakukan survei dari 7-17 November 2016. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling yang diikuti oleh 1.200 responden dengan margin of error +/-2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%.

Sedangkan dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia, 69% responden mengaku puas atas kinerja Ahok-Djarot, meskipun elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu merosot. Survei Indikator yang dilakukan pada 15-22 November 2016 dengan 800 responden menunjukkan bahwa elektabilitas Ahok-Djarot 26,2%. Baca juga: Indikator Politik: Elektabilitas Ahok Anjlok, Agus-Sylvi Memimpin.

Elektabilitas pasangan Agus-Sylvi mencapai 30,4%, sedangkan Anies-Sandiaga 24,5%. Di sisi lain, sebanyak 18,9% responden mengaku belum tahu siapa yang kelak akan dipilih dalam Pilkada Jakarta. Salah satu faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Ahok-Djarot adalah ditetapkannya Ahok sebagai tersangka atas dugaan penistaan agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya